logo Kompas.id
UtamaPolitik yang Mencerahkan
Iklan

Politik yang Mencerahkan

Oleh
M Subhan SD
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AqvaK9SHbu1BQiSv_s0vBE3ZKMU=/1024x1477/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181114H1_KID_CAPRES_MUMEDWEB_1542214367.png

Kalau cara berkampanye dua kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden terus-menerus seperti sekarang ini, tampaknya akan terjebak ke dalam ajang Pemilihan Presiden 2019 yang kurang berkualitas. Pemilihan langsung sebagai suatu pilihan rasional pascareformasi pada gilirannya tidak memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Praktik politik hanya didominasi keriuhan ecek-ecek, tidak substantif. Praktik politik lebih menonjolkan pertarungan dua kubu yang tak henti-hentinya. Padahal, pertarungan yang selama ini dipertontonkan tidak indah dipandang mata. Arena politik hanya meninggalkan gaung kegaduhan suara yang bising, yang tidak merdu terdengar di telinga. Akibatnya rakyat semakin tidak melek politik, malah yang terjadi semakin rabun sehingga tidak bisa memandang politik sebagai ”jalan mulia” untuk memajukan negara-bangsa dan memakmurkan rakyatnya. Politik terlalu kentara aroma pelampiasan nafsu berebut kuasa tanpa disertai pencapaian final. Rasanya praktik politik seperti itu semakin jauh dari politik yang berbudaya.

Jangan sampai pula ada pikiran bahwa ngapain menawarkan program yang berat-berat dan kadang terasa ”jauh di langit” karena publik juga tidak membutuhkan sesuatu yang substansial. Karakter zaman now mungkin lebih dapat diterima yang instan dan tak perlu problematik. Gejala seperti ini, misalnya, dapat dilihat dalam perlakuan publik terhadap informasi atau berita. Sekarang ini yang sering menjadi trending topic justru informasi yang tidak jelas juntrungannya. Contoh sederhana, kabar bohong (hoaks) malah lebih viral dibandingkan dengan berita yang valid dan sudah terkonfirmasi. Aroma sensasional lebih terasa. Publik malah ”lebih percaya” mengonsumsi berita yang tak tepercaya. Kalau ada berita tak jelas justru ramai-ramai direspons. Dalam suasana seperti itu, rasanya tiada diskursus kampanye yang berbobot   dan substansial yang bisa dipahami publik sebagai road map untuk masa depan bangsa dan negara ini.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000