BOGOR, KOMPAS – Upaya terus dilakukan kepolisian untuk menguak kasus dugaan pembunuhan mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43), yang ditemukan tewas di dalam sebuah drum di Desa Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Hasil otopsi memperlihatkan terdapat luka sayatan di tubuh korban.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati Komisaris Besar Edi Purnomo saat dihubungi mengatakan, di tubuh Dufi terdapat luka senjata tajam di sekeliling leher, punggung, dan dada. “Tidak ada tusukan dan bekas luka benda tumpul,” katanya, Senin (19/11/2018).
Ada sayatan di tubuh korban. Tidak ada tusukan dan bekas luka benda tumpul
Kepala Unit Intel Kepolisian Sektor Klapanunggal Inspektur Dua (Ipda) Agus Subianto mengatakan, saat ini tim gabungan Polsek Cileungsi, Polsek Klapanunggal - Polres Bogor dan Polda Metro Jaya, masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif dugaan pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, sebelum ditemukan mayat, ditemukan kardus berisi sepatu, celana, dan tas di Water Kingdom Cileungsi yang diduga milik korban.
Selain itu, dari hasil identifikasi di lapangan ditemukan kaos berwarna putih dan ada bercak darah. Di lokasi, Dufi ditemukan dalam keadaan tidak menggunakan pakaian pada Minggu pagi (18/11/2018).
Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita dalam pesan singkatnya menulis, "Dari mulai temuan mayat, Kasat Reskrim dan Kapolsek Klapanunggal beserta anggota masih di lapangan. Jika sudah terungkap, pihak kepolisian pasti akan menyampaikan."
Anggota Polda Metro Jaya terlihat mondar-mandir. Polisi yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut mengatakan sedang melakukan penyelidikan. Ketika ditanya lebih lanjut terkait perkembangan penyelidikan, ia tidak mau memberikan informasi.
Di Jalan Narogong Kilometer 27 atau dikenal sebagai "Tikungan Palapa" masih terpasang garis polisi. Lokasi tersebut tidak ada lampu penerangan jalan dan cukup jauh dari pemukiman warga.
Fendi (33), warga sekaligus pedagang tebu mengatakan, Sabtu malam (17/11/2018) lokasi sekitar penemuan mayat sangat sepi. Namun, pada hari biasa ramai truk terparkir.
Ia menambahkan, pagi saat di lokasi kejadian sudah ramai polisi dan warga. “Saya juga kaget kok ramai ternyata ada mayat di situ, dan herannya ada drum. Saya selalu lewat situ tapi tak pernah lihat ada drum,” kata Fendi. (AGUIDO ADRI)