SIDOARJO, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Muktamar XXI Ikatan Pemuda Muhammadiyah yang berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (19/11/2018). Peresmian ditandai dengan pemukulan gong.
Dalam acara itu Presiden didampingi Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo, Gubernur Jatim Soekarwo beserta Ibu Nina Soekarwo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 disambut oleh 2.000 hadirin, yakni kader IPM seluruh Indonesia beserta tamu undangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” oleh Smamda Voice dan pembacaan ayat suci Al Quran.
Ketua Umum PP IPM Velandani Prakoso mengatakan, IPM merupakan organisasi kepemudaan yang disegani di Indonesia. Beragam prestasi tingkat nasional dan internasional berhasil diukir. Dengan seluruh sumber daya yang ada, IPM menegaskan diri sebagai organisasi yang selalu mengusahakan pelajar Muslim agar semakin berilmu, berakhlak mulia, dan terampil.
”Hari ini lebih dari 2.000 pelajar berhimpun, bersilaturahmi, dan bermusyawarah di Sidoarjo,” ujar Velandani.
Perhelatan Muktamar XXI IPM ini, kata Velandani, mengambil tema ”Meneguhkan Karya Nyata Mendorong Generasi Berkemajuan”.
Tema itu menggambarkan bahwa IPM telah melalui proses dialektika pemikiran yang panjang mulai dari membangun fondasi ideologi dan basis massa diawal berdirinya sampai dengan upaya menanamkan dan mempertajam nalar kritis anggotanya.
Hingga saat ini, sikap kritis telah menjadi bagian dari budaya organisasi ini. IPM pada periode ini telah mencapai puncak kematangan pemikiran. Dengan usia pergerakan yang mencapai 57 tahun, IPM melangkah ke depan hadir memberikan langkah nyata dengan segala kepekaan berpikir dan kemampuan sumber daya yang ada.
Velandani menambahkan, IPM mulai dari pusat hingga cabang dan ranting terus berupaya menggerakkan daya kreatif untuk menjawab tantangan zaman yang bergerak dinamis dan cepat. IPM sebagai organisasi kepemudaan sarat dengan napas keilmuan bertekad menjadi mercusuar peradaban dan pusat aktivitas masyarakat.
IPM dengan beragam aktivitas literasi tidak lain untuk memenuhi kompetensi yang dituntut dari generasi abad ke-21, yaitu kemampuan berpikir kritis, inovatif, serta kolaborasi dan komunikasi. Selain itu, karakter moral dan kerja menjadi bagian tidak terpisahkan dari IPM.
Tantangan masa kini tidak lagi berkutat pada internal organisasi, tetapi memiliki dimensi yang lebih luas. Kolaborasi lebih luas terkait pelajar perlu terus ditingkatkan, termasuk dengan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang ramah pelajar. Penguatan pendidikan karakter dan gerakan literasi sekolah perlu didukung oleh IPM.
IPM mengapresiasi pemerintah terkait pengembangan kualitas dan karakter pelajar, peningkatan kualitas pendidikan, penataan kurikulum, hingga penanaman budi pekerti melalui pendidikan.
Hal itu tidak lain agar kualitas pelajar di Indonesia sebagai generasi emas, generasi masa depan, pemegang tampuk kepemimpinan, dapat membawa Indonesia semakin berkemajuan di masa mendatang.