TANGERANG, KOMPAS — Keluarga almarhum Abdullah Fitri Setiawan (43) mengharapkan pelaku pembunuhan segera ditangkap. Dufi, panggilan akrab almarhum, ditemukan tak bernyawa di dalam drum plastik berwarna biru.
Kondisi jenazah, menurut keterangan adik bungsu Dufi, sangat mengenaskan. Dufi, ditemukan sudah tak bernyawa dalam sebuah drum pada Minggu (18/11/2018) dini hari.
Sampai hari ketiga Dufi ditemukan, kerabat dan tetangga terus berdatangan ke kediaman Dufi di Gading-Serpong, Tangerang. Sejumlah papan ucapan belasungkawa dari perusahaan media yang pernah menjadi tempat kerjanya terpajang di sisi jalan.
Keluarga masih menunggu perkembangan kasus penyelidikan dari kepolisian. Muhammad Ali Ramdhoni (35) berharap pelaku bisa segera ditangkap dan menerima hukuman yang sesuai dan adil. ”Kami tidak dendam. Yang penting tersangka bisa ditangkap dan mendapat hukuman yang sesuai. Pokoknya mencapai keadilan bagi istri dan keenam anaknya,” ujar Dhoni di Tangerang, Selasa (20/11).
Hal serupa juga diungkapkan Ketua RT 002 yang juga tetangga korban, Ikhsanuuddin Tamara (53). ”Keji sekali. Pelaku harus dihukum berdasarkan undang-undang yang berlaku. Semoga bisa segera ditangkap dan diungkap,” ucap Ikhsan.
Ikhsan adalah teman lama Dufi dan mengenal almarhum saat sama-sama bekerja di Rakyat Merdeka. ”Saya seniornya pada 1990-an. Tinggal di kompleks yang sama juga hampir bersamaan, yaitu pada 2002,” ujarnya.
Menurut penuturan keluarga dan tetangga, Dufi merupakan sosok yang baik, ramah, dan aktif di lingkungan rumahnya. ”Peduli dengan apa yang terjadi di sekitar lingkungan, suka urun rembuk di RT, RW, dan aktif pengajian di masjid,” kata Ikhsan.
Dhoni menuturkan, Dufi tidak punya musuh, bahkan cenderung menghindari konflik. ”Jika dirugikan oleh orang, tidak pernah mengambil pusing dan mengikhlaskan saja,” ucap Dhoni. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)