JAKARTA, KOMPAS — Keterlibatan perusahaan swasta melalui dana tanggung jawab sosial atau CSR dalam bentuk beasiswa turut meringankan beban generasi yang melanjutkan studi di pendidikan tinggi. Rabu (21/11/2018), sebanyak 51 mahasiswa dari 11 universitas di Indonesia menerima beasiswa dari Lotte Foundation.
Maria Garcianni, mahasiswi semester V Jurusan Teknik Mesin Unika Atma Jaya, merasa terbantu dengan beasiswa yang didapat. Setiap awal semester dia membayar biaya kuliah sekitar Rp 13 juta.
”Paling tidak ini bisa membantu biaya kuliah yang pembayarannya dicicil setiap bulan,” kata mahasiswi yang kuliah di Kampus III Unika Atma Jaya, Tangerang, Banten, ini, Rabu, dalam acara penyerahan beasiswa Lotte Foundation di Ciputra World I, Jakarta.
Perempuan yang juga menjadi asisten laboratorium di kampusnya ini baru pertama kali mendaftar beasiswa. Sebelumnya, dia membayar uang kuliah dari tabungan gaji yang diterimanya sebagai asisten laboratorium. ”Kalau uangnya tidak cukup, ditambah sama ayah dan kakak saya,” katanya.
Bersama 50 mahasiswa lainnya, Garcia menerima sebanyak 400 dollar AS setiap semester selama satu tahun. Untuk mendaftar beasiswa, dia melampirkan biodata dan hasil studi semester lalu.
“Kedua orangtuaku sudah pensiun. Ini bisa meringankan pikiran mereka soal uang kuliah. Beasiswanya aku pakai buat bayar biaya kuliah semester depan,” lanjut dia.
Kedua orangtuaku sudah pensiun. Ini bisa meringankan pikiran mereka soal uang kuliah. Beasiswanya aku pakai buat bayar biaya kuliah semester depan
Begitu juga halnya dengan Muhammad Akmal Hakim, mahasiswa Diploma I Pendidikan Vokasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Banten. Beasiswa ini membuatnya tidak perlu memikirkan biaya kuliah. Selain itu, seragam pun juga sudah termasuk di dalamnya.
Hakim termasuk mahasiswa Program Pendidikan dan Pelatihan Teknisi Industri Kimia). Mereka yang masuk program ini, tidak perlu membayar biaya kuliah. Sebab, biaya ditanggung oleh kumpulan perusahaan kimia yang ada di Cilegon, termasuk Lotte Group.
“Jadi aku tidak menerima beasiswa tunai, tetapi langsung dihitung sebagai biaya semester dan perlengkapan kuliah berupa seragam dan lain-lain,” jelasnya.
Sejak 2010
Joseph Buntaran, Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia, mengatakan, pemberian beasiswa ini sudah dimulai sejak 2010. Kriteria mahasiswa yang mendapat beasiswa ada dua, yakni berprestasi secara akademik dan mereka yang kurang memadai secara ekonomi. Hingga hari ini, sudah 562 mahasiswa yang mendapat beasiswa tersebut.
Semoga beasiswa ini dapat memicu teman-teman agar lebih berprestasi di bidang akademik dan membuat lulusan pendidikan tinggi kian berkualitas. Itu menjadi modal bagi bangsa Indonesia yang hebat, beragam, tetapi tetap menjunjung persatuan
“Semoga beasiswa ini dapat memicu teman-teman agar lebih berprestasi di bidang akademik dan membuat lulusan pendidikan tinggi kian berkualitas. Itu menjadi modal bagi bangsa Indonesia yang hebat, beragam, tetapi tetap menjunjung persatuan,” kata dia.
Dia berharap, mahasiswa yang mendapat beasiswa ini pada suatu ketika dapat bergabung dengan perusahaan yang dia pimpin. “Meski belum dipastikan akan diterima, setidaknya peluang mereka lebih besar karena kualitasnya sudah terjamin secara akademik,” katanya.
Penerima beasiswa ini berasal dari 11 kampus di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Unika Atma Jaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Nasional, Universitas Trisakti, dan Universitas Prasetya Mulya. Ada juga Universitas Sebelas Maret, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Islam As-Syafi\'iyah. (INSAN ALFAJRI)