Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Rekonstruksi pembunuhan sekeluarga di Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, digelar pada Rabu (21/11/2018) siang. Reka ulang itu dilakukan di enam lokasi dengan total 62 adegan.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, reka ulang dilakukan untuk menguatkan bukti-bukti pembunuhan. ”Kami akan mencocokkan seluruh alat bukti yang didapatkan dengan rekonstruksi ini,” kata Indarto.
Adapun lokasi pertama adalah rumah korban, yaitu Daperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7). Adapun rumah itu berada di Jalan Bojong Nangka RT 002 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
”Di rumah korban dilakukan 37 adegan,” kata Indarto. Adegan paling banyak memang dilakukan di rumah itu. Sebab, HS, tersangka pembunuhan, membunuh empat kerabatnya di sana dengan menggunakan linggis sebelum melarikan diri ke Cikarang, Kabupaten Bekasi, membawa mobil Nissan X-Trail milik korban.
Rekonstruksi dilakukan mulai pukul 12.00. Polisi menghadirkan tersangka, lima saksi, serta empat pemeran pengganti yang memerankan korban. Selain itu, mobil Nissan X-Trail berpelat nomor B 1075 UOG juga diletakkan di sebelah rumah.
Tiga jam sebelum rekonstruksi hingga adegan demi adegan berlangsung, warga sekitar menyaksikan dengan antusias. Mereka memenuhi Jalan Bojong Nangka. Emosi tak bisa mereka tahan. Mereka berteriak menyoraki HS yang dibawa oleh polisi.
Reka ulang di rumah Daperum dan Maya berlangsung 90 menit. Setelah itu, tim kepolisian beranjak ke lima lokasi berikutnya, di antaranya Kalimalang, tempat HS membuang linggis yang digunakan untuk membunuh. Setelah itu, mereka menuju ke rumah indekos HS di Cikarang Barat, Klinik Seruni Husada di Cikarang Utara, indekos tempat meninggalkan mobil Nissan X-Trail di Cikarang Utara, dan Terminal Cikarang.