SURABAYA, KOMPAS - Sebanyak 3.446 guru, Rabu (21/11/2018), mengikuti Akademi Pelatih National Basketball Association Junior di Gedung Olahraga Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur. Mereka bagian dari 12.000 guru yang akan mengikuti program pelatihan bola basket sebagai wujud kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan National Basketball Association.
Akademi Pelatih NBA Jr di Jatim akan berlangsung di Jatim hingga Kamis (29/11). Program ini bertujuan mengembangkan olahraga bola basket di masyarakat terutama kalangan pelajar sejak jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
Selama lokakarya, peserta program akan menerima pembekalan. Selanjutnya, para guru diharapkan mendorong dan memfasilitasi partisipasi siswa-siswi untuk bermain bola basket. Selain itu, membuat dan mengaplikasikan panduan pelatihan sesuai dengan kurikulum program sekolah dan ekstrakurikuler.
Dari sana, menurut Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jatim Supratomo, para guru dapat didorong untuk mencari dan mengembangkan bakat atlet dalam diri siswa siswi. Dalam bola basket, jika guru dapat melaksanakan pelatihan dengan benar dan diajarkan secara benar, para pelajar dapat menjadi atlet yang hebat di masa datang,
"Dalam konteks ini, atlet memang diciptakan dan dikembangkan sejak usia dini," kata Supratomo dalam sambutannya. Sekolah perlu melaksanakan jenjang pembinaan dan pengembangan olahraga. Pertama, pengenalan olahraga sehingga siswa siswi kenal, paham, dan senang olahraga. Kedua, pemantauan untuk mencari siapa saja pelajar yang berbakat menjadi atlet. Ketiga, pemanduan bakat dengan mengembangkan pehamanan dan teknik olahraga dengan menyediakan pelatih berkompeten. Keempat, penindakan prestasi melalui ajang-ajang kompetisi sehingga diketahui capaian atlet-atlet yang masih dalam masa pendidikan di sekolah.
Supratomo mengatakan, jika sekolah memiliki kalangan atlet, maka negara tidak akan kekurangan dalam mencari dan menyiapkan atlet-atlet untuk ajang-ajang internasional. Sekolah perlu rajin mencari dan terlibat dalam pekan olahraga sekolah dasar atau pekan olahraga pelajar dan pekan olahraga daerah (kabupaten/kota atau tingkat provinsi).
Sampai dengan saat ini, Jatim merupakan salah satu provinsi pemasok atlet nasional. Cabang-cabang yang secara tradisi kuat di Jatim ialah panahan, atletik, renang, senam, balap sepeda, gulat, sepak bola, dan bola voli yang notabene dilombakan di Olimpiade. Selain itu, bela diri (pencak silat, karate, judo, taekwondo, tarung drajat), tenis meja, dan tenis lapangan.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengakui, sekolah memang merupakan pemasok atlet di luar klub. Sekolah patut berbangga jika ada siswa siswi yang mewakili lembaga dalam kompetisi olahraga. "Saya sepakat bahwa sekolah harus aktif memantau, membina, dan mengembangkan minat bakat dalam keolahragaan," katanya.
Menurut Saiful, dari 3.446 guru yang mengikuti lokakarya di Gedung Olahraga Kertajaya, 1.278 orang atau mayoritas merupakan guru PAUD dari 17 kabupaten/kota di Jawa Timur. Catatan itu cukup membanggakan karena ada minat dari guru-guru PAUD untuk mengetahui dan mendalami olahraga. Harapan selanjutnya, para guru mengenalkan olahraga dan membantu orangtua dalam mengetahui minat dan bakat murid.
Supratomo dan Saiful mengatakan, tata kelola keolahragaan di Jatim berdasarkan pada pola berjenjang, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Jatim terdapat PPLP yang dibiayai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pemprov Jatim, atau pemerintah kabupaten/kota. "Selain itu, ada 17 klub olahraga yang dibina untuk menghasilkan atlet-atlet pada nomor-nomor yang belum bisa dipenuhi oleh PPLP," ujar Supratomo.
NBA Asia Vice President of Global Partnerships Francesco Suarez mengatakan, program akademi telah menjadi sarana untuk mengenalkan bola basket kepada para guru di Indonesia. Olahraga tetap diyakini berdampak positif terhadap pengembangan kehidupan generasi muda sehingga akan tercipta masyarakat yang bugar, sehat, dan positif.
NBA Jr merupakan program partisipasi olahraga bola basket secara global untuk anak-anak. Di dalamnya diajarkan keahlian dasar dan nilai-nilai inti pertandingan. Menurut Suarez, NBA Jr kurun dua tahun terakhir telah menjangkau 26 juta anak di 71 negara lewat kamp, klinik, tantangan keterampilan, dan pertandingan liga.
NBA Jr jelas tidak terlepas dari NBA sebagai bisnis olahraga dan media global. Di dalamnya ada empat liga profesional bola basket yakni NBA, Women\'s NBA, NBA G League, dan NBA 2K League. Khusus untuk NBA telah hadir di 215 negara dan disiarkan dalam 50 bahasa. Penikmat NBA di dunia telah terkoneksi melalui jaringan media sosial milik klub dan para bintang yang mencakup 1,5 miliar pemilik akun. Nilai-nilai positif dalam bola basket, melalui NBA, menjadi penting untuk digemakan terutama kepada anak-anak yang memang berminat menjadi pemain bola basket.