Dahnil Diperiksa Polisi, Sandiaga Minta Hukum Jangan Tebang Pilih
Oleh
Dahlia Irawati
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Polda Metro Jaya memeriksa Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebagai saksi dugaan korupsi anggaran Kemah Pemuda Islam Indonesia yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2017, Jumat (23/11/2018). Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno pun meminta agar Dahnil yang juga Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah tersebut mengikuti proses hukum dengan baik. Namun, Sandiaga juga berpesan agar penegak hukum tidak tebang pilih.
Sandiaga mengatakan bahwa, sebagai warga negara yang baik, semua pihak, termasuk Dahnil, harus mengikuti proses hukum dengan baik. Sandiaga meminta agar penegak hukum juga bisa menunjukkan rasa adil kepada masyarakat. Dia berharap proses hukum yang dijalani Dahnil berlangsung lancar.
”Kami selalu mengikuti proses hukum. Dan, kami sampaikan, sebagai warga negara, semua harus menjunjung tinggi hukum, tetapi kami harapkan semua adil. Ini kami juga menunjukkan rasa adil ke masyarakat. Kami juga memberikan kepastian hukum ke masyarakat. Jangan tebang pilih, tajam ke bawah tumpul ke atas. Dahnil sahabat saya dan berpotensi jadi calon pemimpin masa depan. Kita doakan supaya prosesnya lancar,” tutur Sandiaga di sela kunjungannya ke Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Jumat. Kegiatan itu dalam rangkaian kunjungannya ke wilayah Malang Raya.
Ia mengaku kerja timnya tidak akan terganggu dengan pemeriksaan Dahnil. ”Ada dokter Gamal dan beberapa orang lain. Banyak tim di belakangnya. Jadi, saat Dahnil dipanggil polisi, maka akan ditangani lainnya,” katanya.
Sandiaga Uno pada hari ini memiliki sejumlah agenda. Ia tiba sekitar pukul 09.30 WIB di Pasar Besar Malang. Di pasar milik Pemerintah Kota Malang tersebut, Sandiaga menyapa pedagang, pembeli, dan berdialog dengan orang-orang di sana.
Para pedagang pasar dan pembeli pun memadati lorong-lorong area berjualan sembako di bagian barat pasar. Ia berdialog dengan pedagang tempe, pedagang sayuran, dan beberapa orang lainnya.
”Kunjungan ini untuk bertemu dengan masyarakat Malang. Para pedagang berharap pemerintah memberikan perhatian lebih dengan menjamin keamanan dan kenyamanan dalam berjualan. Tugasnya pemerintah adalah memastikan harga-harga stabil,” kata Sandiaga.
Dalam kunjungannya itu, Sandiaga mengatakan, harga beberapa jenis sayuran mengalami kenaikan. ”Wortel dan buncis naik. Untuk harga-harga, ada yang naik dari Rp 10.000 per kg ke Rp 15.000 per kg, dan ada yang dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 15.000 per kg,” kata Sandiaga.
Pada kesempatan itu, Sandiaga mengatakan bahwa ia dan Prabowo memiliki program revitalisasi pasar tradisional. ”Intinya adalah bagaimana pasar menjadi nyaman dan aman, baik untuk penjual maupun pembeli. Artinya, revitalisasi pasar. Apalagi untuk pasar ini katanya sudah tiga kali terbakar,” ucapnya.
Adapun dalam kesempatan kunjungan ke pasar tersebut, Sandiaga sempat membeli tempe Rp 10.000. Ia lalu memberikan tempe tersebut kepada para pendukungnya dan akan dimasak menjadi tempe penyet.
Dalam kunjungan ke Malang Raya, Sandiaga melakukan beberapa kegiatan, seperti makan rawon, shalat di masjid sekitar Pasar Besar, dan bertemu dengan para relawan Prabowo-Sandi.