Kisah Cinta, Gen Z, dan Kuliner
Membahas soal cinta seakan tak ada ujungnya. Cinta punya banyak sisi untuk dipandang. Cinta juga yang menginspirasi pertunjukan tari di penghujung pekan ini.
Membahas soal cinta seakan tak ada ujungnya. Cinta punya banyak sisi untuk dipandang. Cinta juga yang menginspirasi pertunjukan tari di penghujung pekan ini.
Adalah Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company yang menjadikan cinta sebagai pokok tema pentas tari "EKI Update 4.0", Jumat-Minggu, 23-25 November 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat.
Mengusung tema #WeSingWeDanceWeLove, akan ada 7 tarian dan nyanyian, serta sebuah mini musikal saban malam. Tentu, masing-masing koreografer punya tafsir sendiri atas cinta hingga mewujud menjadi tarian.
Kisah Arjuna-Srikandi juga bakal dibawakan ulang dalam salah satu tarian. Ada lagi tarian dengan genre jazz hingga tarian yang berkolaborasi dengan film.
Beragamnya jelmaan cinta dalam karya diharapkan memberikan kesegaran bagi penonton setiap malam.
Beberapa waktu lalu, kepada wartawan, Produser EKI Update 4.0 Aiko Senosoenoto mengatakan, lewat karya, pihaknya berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar fenomena kehidupan, kali ini tentang cinta.
Tema cinta ini diharapkan memupus kebosanan publik akan narasi ekonomi dan politik yang mendominasi sehari-hari.
“Melalui pentas ini, (kami ingin) menyadarkan bahwa sesungguhnya cintalah yang memegang peranan penting dalam hidup kita," jelas Aiko.
Generasi Z
Selain tentang cinta, akhir pekan ini kita juga bisa menikmati suguhan tentang Generasi Z alias Gen Z. Generasi yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi digital ini bakal menjadi fokus karya dalam Festival Teater Jakarta (FTJ) 2018.
FTJ 2018 digelar Dewan Kesenian Jakarta dan Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, tanggal 19-29 November.
Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan dari 15 grup finalis teater yang dipilih mewakili lima wilayah se-DKI Jakarta.
Pada Jumat dan Minggu, ikuti juga diskusi biografi penciptaan oleh 15 sutradara finalis teater di lobi Teater Kecil pukul 16.00 sampai 18.00.
Saksikan juga Pameran Lorong Waktu Gen Z yang sudah dimulai sejak Senin dan berakhir Selasa pekan depan.
Lapar? Ada Warung FTJ yang buka pukul 10.00-23.00 hingga Selasa mendatang.
Pegiat kuliner
Para pegiat dunia kuliner jangan lewatkan pameran SIAL Interfood 2018, Rabu-Sabtu, 21-24 November di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Diikuti sekitar 1000 peserta dari 27 negara, SIAL Interfood memberikan kesempatan pelaku industri melebarkan usahanya ke ranah ekspor.
Di sini, berbagai makanan khas negara peserta pameran, seperti Korea, China, Belanda, Italia, dan terutama Indonesia dipamerkan.
Ada makanan ringan hingga makanan berat. Pengunjung juga bisa menyaksikan langsung proses memasak dan menyajikan makanan. Tersedia pula makanan olahan hingga alat pengolah makanan.
Supriyati (43), pengunjung, menyambut antusias pameran tersebut. Warga Depok ini mempunyai bisnis kue dan datang untuk mencari bahan-bahan kue terbaru. Ia datang bersama Diana Kusuma (44), temannya, yang juga mempunya usaha makanan. "(Kami) ke sini memang mencari varian bahan kue dengan rasa dan pewarna terbaru. Bumbu-bumbu saos ingin dicobain juga," kata Supriyati bersemangat saat ditemui di Hall B Jiexpo Kemayoran, Rabu.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh pengunjung Syifa Khairunnisa (19) yang datang dari Bandung. "Awalnya ngincer makanan dari Korea, tapi setelah datang, banyak makanan dari negara-negara lain yang menarik untuk dicoba," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Citra Aulia (24). Baginya, acara tersebut melebihi ekspektasi karena banyak makanan dan bumbu-bumbu dengan aneka varian rasa. "Stan-stannya menarik, dan ramai," jelasnya.
Be(kasi) Movie Screening
Dari Kota Bekasi, pencinta film pendek dapat berkumpul di E-Connection Space, Mega Bekasi Hypermall, Minggu mulai pukul 14.30. Komunitas Patriot Film menggelar Be(kasi) Movie Screening, pemutaran dan diskusi enam film karya sutradara muda Jakarta dan Yogyakarta.
Kepala Divisi Pemutaran Patriot Film M Rizky Kurnia mengatakan, Be(kasi) Movie Screening merupakan agenda rutin setiap bulan. Pekan ini, sudah memasuki pemutaran ke-23.
Meski demikian, penonton dijamin tidak akan bosan. Pada setiap film yang durasinya tidak lebih dari 15 menit, penonton akan disuguhi cerita-cerita berbobot. Mulai dari fenomena perkawinan anak, perjuangan anak seorang pekerja seks komersial melawan stigma, hingga imajinasi berlibur ke Planet Mars.
“Ide dan prestasi film yang akan kami putarkan pun menarik. Beberapa merupakan nominasi film pendek terbaik dalam ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI),” kata Rizky.
Meski demikian, penonton dijamin tidak akan bosan. Pada setiap film yang durasinya tidak lebih dari 15 menit, penonton akan disuguhi cerita-cerita berbobot. Mulai dari fenomena perkawinan anak, perjuangan anak seorang pekerja seks komersial melawan stigma, hingga imajinasi berlibur ke Planet Mars.
“Ide dan prestasi film yang akan kami putarkan pun menarik. Beberapa merupakan nominasi film pendek terbaik dalam ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI),” kata Rizky.
Salah satunya film berjudul Jendela. Sutradara Randi Pratama membungkus hubungan ayah dan anak yang seakan-akan hanya sah secara administratif. Hubungan personal keduanya begitu kompleks. Meski berhubungan darah, keduanya tak pernah terlibat pembicaraan, dan tampak saling menjaga jarak.
Selain menonton film, ajang tersebut juga membuka kesempatan berbagi ilmu bagi para sineas dan pembelajar film. Menurut Rizky, selama ini sutradara muda hanya berfokus pada pembuatan film. Pengetahuan untuk mengelola karyanya masih terbatas.
“Di sini, kita bisa mendiskusikan bagaimana pengelolaan film yang tepat, agar karya yang dibuat tidak hanya disimpan tetapi juga dinikmati banyak orang,” kata dia.
Gambang kromong
Sabtu dan Minggu ini, nikmati seni, budaya, dan kuliner Betawi di Festival Betawi Nangka di sepanjang Jalan Nangka Raya, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Acara yang berlangsung pukul 08.00 hingga 23.00 ini akan menghadirkan beragam pertunjukan mulai dari tarian Betawi, Gambang Kromong, Dangdut, Pencak Silat, dan penampilan band Indie. Nikmati juga beragam kuliner Betawi dan lainnya sepanjang jalan ini.
(Fransisca Natalia Anggraeni)