Mobil Bak Terbalik, Tiga Korban Tewas dan 20 Lainnya Luka
Oleh
Neli Triana
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Polisi terus berjaga di lokasi kecelakaan mobil bak di jalan layang atau flyover yang menghubungkan Ciledug dengan Boulevard Green Lake City, Tangerang, hingga Minggu (25/11/2018) malam. Bekas-bekas kecelakaan telah ditandai dan dibersihkan, sementara mobil bak telah diamankan di kantor Kepolisian Resor Tangerang.
Menurut keterangan dari kepolisian, Kijang Super dengan nomor polisi B 9029 RV yang mengangkut 23 santri itu terguling di lajur kiri jalan karena kehilangan kontrol sekitar pukul 11.30 WIB saat menuruni jalan layang. Ke-23 orang tersebut baru selesai mengikuti acara tablig akbar di daerah Ciledug dan sedang dalam perjalanan kembali ke pondok pesantren di Kosambi, Jakarta Barat.
Sekitar 20 orang berada di bak bagian belakang. Beban muatan yang terlalu berat diduga membuat mobil oleng tersebut mengembalikan keseimbangan. Sedikitnya tiga orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Lokasi kecelakaan berada dalam area perumahan Green Lake City. Rumah kantor terletak di kedua sisi jembatan layang, sedangkan kluster Asia Green Lake City berada di sisi barat. Sebuah taman kecil berada di sisi barat, tepat di sebelah turunan jembatan layang dan hanya dipisahkan oleh besi pembatas jalan.
Hingga Minggu malam masih ada beberapa mobil polisi dengan lampu rotator biru yang terus berkedip. Beberapa anggota kepolisian juga masih berjaga di lokasi kecelakaan, sementara petugas keamanan membantu mengarahkan mobil-mobil yang turun dari jembatan layang untuk tidak melewati lajur kiri.
Pada lajur kanan turunan terlihat bekas ban mobil yang membelok ke lajur kiri. Sementara itu, di lajur kiri tampak goresan yang cukup dalam pada aspal. Polisi telah memberi garis-garis dengan cat putih pada bekas goresan yang diduga akibat gesekan dengan badan mobil. Di dekat pembatas jalan dibentuk garis tak beraturan, tetapi melingkari area yang berwarna lebih gelap, seperti baru dibasahi.
Waktu kejadian, penjaga keamanan perumahan, Ramlan (41) dan Habib (36), sedang berjaga di seberang Jalan Boulevard yang berkebalikan arah dengan datangnya mobil. Tiba-tiba mereka dengar suara yang tidak begitu keras, tetapi tidak wajar.
”Ya seperti hantaman, terus ada bunyi benda terseret, brakk.. terus sreeet, begitu. Saat mau turun flyover memang mobil dalam keadaan kencang sekali dan oleng. Jadi, mobil oleng ke kanan, terus ke kiri dan terbalik, orang-orang yang diangkut juga terlempar dari mobil,” kata Habib.
Bayu (37), penjaga keamanan lainnya, juga turut datang ke lokasi jatuhnya mobil. Saat dia datang, para penumpang sudah tergeletak di atas aspal, sebagian lainnya di atas rumput taman. Ia segera membantu para korban.
Meskipun warga sekitar sudah membantu, kata Bayu, beberapa pengendara motor yang menyaksikan sendiri kecelakaan tersebut malah mengambil ponsel dan merekamnya. ”Sekarang videonya sudah viral, sudah ada di YouTube. Semuanya cepet banget tersebar,” katanya.
Awhy (30), karyawan di rukan kluster Amerika Latin, turut datang ke lokasi karena penasaran. Ia mendengar tentang kecelakaan itu dari tetangga sebelah rumahnya. Sekitar pukul 13.00, ia tiba di lokasi.
Awhy melihat para korban sedang diangkat ke dalam ambulans. Saat itu ada dua-tiga mobil ambulans. Para korban tengah diangkat ke dalam ambulans dan dibantu oleh santri-santri lainnya.
”Ada yang jatuh ke taman, ada yang di jalan. Saya bantu-bantu angkat korban yang di taman karena mereka enggak begitu banyak lukanya. Kalau yang jatuh di jalan, saya enggak berani. Lihat di TV aja kami ngeri, sedangkan saya baru pertama kali lihat langsung kecelakaan mengerikan itu,” katanya.
Ia mendapatkan video dari seorang sopir ojek daring. Dalam video tersebut ditunjukkan para korban menahan sakit di atas jalan aspal, sementara beberapa lainnya di taman di sisi kiri jalan. Kebanyakan bersimbah darah akibat luka.
Hingga Minggu malam menjelang pukul 21.00, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto juga masih di lokasi kejadian untuk memimpin langsung penyelidikan kasus ini. Tiga korban meninggal sudah dijemput keluarganya dan 20 korban luka hingga Minggu malam masih dirawat di RS Bakti Husada dan RS Sari Asih, Ciledug, Tangerang. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)