Sulawesi Utara Jalin Kerja Sama Pariwisata dengan Sabah
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggaet Negara Bagian Sabah, Malaysia, bekerja sama di bidang pariwisata dengan membuka rute penerbangan langsung Kota Kinabalu-Manado awal tahun 2019. Penerbangan langsung itu memperluas jaringan wisatawan asing berkunjung ke Sulawesi Utara.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Selasa (27/11/2018), mengatakan, pembukaan penerbangan langsung Kinabalu-Manado menggunakan Lion Air mempercepat target kunjungan wisatawan asing 200.000 setiap tahun.
Sabah dengan ibu kota Kinabalu setiap tahun menerima kunjungan turis asing hampir 2 juta orang, sebagian wisatawan berasal dari Indonesia dan China. Jumlah penduduk Sabah sekitar 3 juta orang.
Dondokambey mengatakan telah berbicara mengenai penerbangan langsung dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Christina Liew dan pemilik Lion Air, Rusdi Kirana, di Kinabalu, beberapa waktu lalu.
”Potensi pariwisata Sabah yang besar akan memberi efek kemajuan bagi pariwisata Sulawesi Utara. Kita juga memiliki obyek wisata laut dan pantai yang eksotik untuk dijual kepada orang Sabah,” katanya.
Christina Liew menyambut baik kerja sama di bidang pariwisata antara Sabah dan Sulawesi Utara. Dari dulu, Sabah telah terkenal dengan keindahan alam dan pariwisatanya. Bahkan, salah satu kotanya, Kinabalu, yang juga ibu kota Sabah, dianggap sebagai kota nyaman di dunia.
Rocky Wowor, anggota DPRD Sulut, mengatakan, pembukaan rute penerbangan Kinabalu-Manado memberi nuansa baru bagi para turis asing yang ke Manado ataupun ke Kinabalu. Awalnya, pintu pariwisata Sulut melalui Singapura menggunakan penerbangan Silk Air, kemudian ke lima kota di China.
”Bertambahnya pintu masuk dan pintu keluar dari Manado memberi kemajuan bagi pariwisata daerah ini,” katanya. Rocky menambahkan, pihak Sabah sangat antusias bekerja sama di bidang pariwisata dengan Pemerintah Provinsi Sulut.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara menyebut, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut awal Oktober mendekati 100.000 orang, sedangkan target kunjungan pada 2018 sebanyak 120.000 orang.
Wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara didominasi turis asal China, sekitar 90 persen. Sementara itu, turis dari Singapura naik sebanyak 10 persen atau sebanyak 1.580 orang, dari Jerman sebanyak 1.392 atau naik 34 persen.