BEIJING, RABU — Sedikitnya 22 orang tewas dalam ledakan yang terjadi di dekat pabrik bahan kimia di kota Zhangjiakou, China, pada Rabu (28/11/2018) dini hari. Belum diketahui apa penyebab ledakan tersebut.
Selain korban tewas, insiden itu juga melukai 22 orang dan merusak puluhan kendaraan. Asap dan api terlihat hingga Rabu pagi di lokasi ledakan di dekat Pabrik Hebei Shenghua Chemical Industry Co. ChemChina, induk Hebei Shenghua Chemical Industry Co, memastikan ledakan itu tidak terjadi dalam fasilitas produksi mereka.
Insiden tersebut membuat produksi di Hebei Shenghua Chemical Industry Co dan pabrik di sekitarnya dihentikan karena alasan keamanan. Pemerintah Kota Zhangjiakou juga meminta warga tidak mendekat ke lokasi kejadian.
”Kami meminta warga tidak ke lokasi untuk melihat insiden demi mencegah ada gangguan pada upaya pemadam,” demikian penyataan resmi Pemkot Zhangjiakou, kota yang dipersiapkan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
Budaya keselamatan kerja menjadi sorotan di China. Banyak pihak meminta peningkatan standar keselamatan pada fasilitas penyimpanan serta transportasi bahan kimia dan bahan berbahaya lain. Kerap kali pengawasan keselamatan pada kedua hal itu lemah.
Ledakan dekat Hebei Shenghua Chemical Industry Co bukan insiden pertama di China. Pada 2015, ledakan gudang bahan kimia di Tianjin menewaskan 173 orang. Dalam pemeriksaan, diketahui lokasi penyimpanan itu tidak berizin.
Sementara pada awal November 2018 di Fujian, 52 orang sakit setelah 7 ton bahan kimia C9 bocor dan mencemari lingkungan. Insiden itu terjadi di sela-sela pemuatan kargo berisi bahan kimia tersebut ke kapal.
Pemerintah China berusaha meningkatkan standar keselamatan kerja pada industri terkait bahan beracun dan berbahaya (B3). Di sisi lain, Pemerintah China juga mencoba mencegah protes dan kritik yang terus terjadi terkait rendahnya keselamatan kerja pada industri terkait B3.
Dalam kasus kebocoran bahan kimia C9, polisi menyerbu hotel tempat wartawan membuat berita soal kejadian itu. Polisi menyatakan hanya melakukan pemeriksaan rutin ke berbagai tempat. Rekaman penyerbuan itu beredar di internet sehingga kepolisian meminta maaf. (AFP/REUTERS)