logo Kompas.id
UtamaMinyak Sawit Indonesia Kian...
Iklan

Minyak Sawit Indonesia Kian Mendapatkan Tekanan

Oleh
ELOK DYAH MESSWATI (DARI LAHORE, PAKISTAN)
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tnmxcw7ZTiSedhDgPq2X3lg1iaY=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181124_150321-1_1543388875.jpg
KOMPAS/ELOK DYAH MESSWATI

Tariq Ullah Sufi (tengah), Ketua Pakistan Vanaspati Manufacturer Association (PVMA) memberi penjelasan kepada tim Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Pakistan, dan wartawan Indonesia tentang produksi vanaspati ghee (minyak solid untuk menggoreng makanan) yang sekitar 80 persen berbahan baku minyak sawit, Sabtu (24/11/2018), di kantornya di Lahore, Pakistan.

Minyak sawit Indonesia terus mendapatkan tekanan. Punjab Food Authority (PFA)--di Indonesia semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)--di Provinsi Punjab, Pakistan, mengeluarkan larangan penggunaan vanaspati ghee (semacam minyak solid yang biasa digunakan untuk menggoreng makanan) mulai Juli 2020 dengan alasan vanaspati ghee membahayakan kesehatan. Sekitar 70-80 persen bahan baku vanaspati ghee adalah minyak sawit.

Pelarangan ini akan memukul penjualan minyak sawit Indonesia ke Pakistan yang setiap tahunnya, menurut Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri, rata-rata mencapai 1,4 miliar dollar AS. "Setiap tahun nilai pembelian minyak sawit dari Pakistan hampir sama," kata Iwan saat dijumpai di Islamabad, Ibu Kota Pakistan, Minggu (25/11/2018) malam.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000