PALEMBANG, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Sealatan memetakan 10 daerah rawan banjir dan 7 daerah rawan longsor di Sumatera Selatan. Pemetaan untuk memastikan antisipasi risiko bencana saat musim hujan. Hujan sedang hingga deras di Sumsel diprediksi BMKG terjadi Desember, Januari, Maret, dan April.
Menurut Ketua BPBD Sumsel Iriansyah, sepuluh daerah rawan banjir di Sumsel itu ada di Kota Palembang, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ulu Timur, Lahat, Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas, Ogan Ilir, dan Musi Banyuasin.
Daerah yang rawan banjir umumnya berada di Daerah Aliran Sungai (DAS). “Khusus untuk Palembang, selain karena sungai, banjir juga dipengaruhi kurang optimalnya sistem drainase. Namun, pemerintah kota sudah berupaya memperbaikinya,” kata Iriansyah pada rapat koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, TNI/Polri, dan BMKG di Palembang, Rabu (28/11/2018).
Adapun tujuh daerah rawan longsor ada di Kota Pagaralam, Lahat, Empat Lawang, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Selatan, Muara Enim, dan Ogan Komering Ilir. Risiko longsor, lanjut Iriansyah, biasanya terjadi di daerah dataran tinggi dan tebing yang curam.
Mengacu prediksi BMKG yang menunjukan bahwa puncak musim hujan terjadi pada periode Desember-Maret, kewaspadaan harus ditingkatkan, termasuk koordinasi sejak dini agar penanggulangan bencana bisa lebih cepat ditangani. “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk bersiaga jika terjadi bencana,” ucapnya.
Untuk Dinas Pekerjaan Umum di setiap kabupaten, Iriansyah berharap dapat menempatkan alat beratnya di sejumlah lokasi titik rawan longsor, sehingga saat tejadi bencana dapat segera tertangani. Adapun dinas sosial juga disiagakan untuk mengangani pengungsi jika memang ada proses evakuasi.
Meski sudah melakukan koordinasi pada setiap pemangku kepentingan, Sumatera Selatan belum menetapkan status siaga banjir dan longsor. Status itu baru bisa ditetapkan jika ada kabupaten dan kota yang menetapkan status serupa.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas 1 Palembang Nandang Pangaribowo mengatakan, berdasar pengamatan saat ini, Sumsel sudah memasuki musim hujan. Musim hujan di Sumsel sudah mulai sejak Oktober sampai Maret.
Hujan berintensitas tinggi akan terjadi di Sumsel bagian barat yakni di Kota Pagaralam, Empat Lawang, Lahat, dan Ogan Komering Ulu Selatan. “Di daerah itu, pembentukan awan hujan di daerah itu diperkirakan akan sangat signifikan,” katanya.
Untuk bulan November, lanjut Nandang, rata-rata curah hujan berkisar 150-300 mm per bulan. Adapun di puncak musim hujan diperkirakan curah hujan mencapai 400 mm per bulan.
Kepala Seksi Operasi Komando Resor Militer 044/Garuda Dempo Sumatera selatan Letnan Kolonel Andik Siswanto menuturkan, ada sekitar 200 personel perwakilan dari Komando Distrik Militer yang akan mengikuti pelatihan penanggulangan bencana. Penanggulangan dilakukan mulai dari evakuasi, pengobatan, hingga proses perbaikan infrastruktur.
Nantinya, ke-200 orang itu akan kembali ke kesatuannya dan “menularkan” kemampuan itu kepada personel lain. Dengan skema ini diharapkan penanggulangan bencana bisa lebih cepat.