JAKARTA, KOMPAS – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan belum bisa optimal menangani permasalahan banjir di Jalan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan. Sebab, banyak saluran air yang terkena proyek infrastruktur kereta cepat (MRT). Adapun, saluran baru yang dibuat Dinas Bina Marga belum terhubung satu sama lain.
Saat hujan deras, Rabu (28/11/2018) kemarin, genangan cukup parah terjadi di Jalan Fatmawati. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter-50 sentimeter. Banyak sepeda motor mogok di ruas jalan tersebut. Sepanjang jalan ini memang dilewati jalur layang kereta cepat (MRT). Jalan raya di sekitar lokasi menyempit karena banyak penggalian saluran air. Dinas Bina Marga juga sedang memperbaiki jalan dan akses trotoar untuk dihubungkan dengan stasiun MRT.
“Kami hanya bisa menyiagakan satuan tugas (satgas) di lokasi genangan untuk membersihkan tali air, saluran yang tersumbat sampah, dan membantu memperlancar lalu lintas. Kira-kira ada 15 orang di ruas tersebut,” ujar Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jaksel Holi Susanto, Kamis (29/11/2018).
Holi menambahkan, ada dua lokasi di Jakarta Selatan yang terimbas proyek pembangunan infrastruktur. Jalan Fatmawati Raya terimbas proyek kereta cepat (MRT). Sedangkan Jalan Raya MT Haryono terimbas proyek kereta ringan (LRT) Jakarta-Cibubur. Bisa dipastikan, saat hujan deras, kedua lokasi jalan itu pasti tergenang air setinggi 20 sentimeter-30 sentimeter.
“Khusus di Jalan Fatmawati Raya, kami hanya bisa berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga agar pekerjaan trotoar dan saluran air di ruas tersebut bisa segera diselesaikan,” imbuh Holi.
Selain dua wilayah tersebut, beberapa lokasi rawan genangan lainnya di Jaksel berada di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, dan Kemang. Sudin SDA Jaksel sudah menyiapkan total 911 personel pasukan biru yang bertugas menormalisasi saluran, menguras saluran, dan memperbaiki infrastruktur seperti tali-tali air.