BANDA ACEH, KOMPAS — Kaburnya narapidana di Lapas Kelas IIA Banda Aceh di Aceh Besar diduga kuat telah direncanakan. Namun, pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh dan kepolisian masih mendalami siapa dalang di balik kaburnya napi.
Hingga Jumat (30/11/2018), 26 orang dari 113 napi yang kabur telah ditangkap. Mereka kemudian dibawa kembali ke lapas. Sementara 87 napi lainnya belum ditemukan.
Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh Agus Thoyib kepada wartawan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh mengatakan, kemungkinan besar napi telah merencanakan pelarian dari penjara. ”Mungkin, napi sudah merencanakannya karena mereka membawa alat untuk mendobrak pagar dan merusak jendela. Namun, mereka tidak terpantau oleh petugas kami,” kata Agus.
Agus menambahkan, peristiwa terjadi jelang Kamis sore. Saat ini seperti biasanya napi hendak melaksanakan shalat Maghrib berjemaah. Ia mengatakan, napi memanfaatkan situasi itu untuk melarikan diri. Napi merusak pagar dan terali besi menggunakan barbel.
Menurut Agus, sore itu jumlah penjaga sebanyak 10 orang sudah sesuai dengan prosedur standar operasi. Namun, karena jumlah napi yang kabur mencapai 113 orang, petugas tidak berdaya melakukan perlawanan.
”Jumlah yang lari lebih banyak sehingga sulit dicegah. Kalau dicegah, khawatir ada korban,” ujar Agus. Ia meyakini tidak ada keterlibatan petugas atau sipir membantu pelarian napi.
Kecolongan
Agus mengaku pihaknya kecolongan atas peristiwa itu. Sebagian besar napi yang kabur adalah napi kasus narkoba. Satu di antara 87 napi yang belum ditangkap adalah napi yang telah dihukum mati karena kasus pembunuhan di Aceh Barat Daya.
Kemenkumham Aceh akan menyebarluaskan daftar nama napi yang kabur. Agus meminta warga yang mengetahui keberadaan mereka untuk segera melapor kepada polisi.
Jumat pagi, Kapolda Aceh Irjen Rio Septian Djambak juga mengimbau para napi yang kabur menyerahkan diri agar tidak terjadi hal yang tidak baik. Keluarga para napi diminta mengantarkan kembali mereka ke lapas. Namun, kepolisian tetap mengejar para napi hingga semua tertangkap.
Januari lalu, kerusuhan juga terjadi di LP Banda Aceh. Bangunan lapas dibakar para napi. Kendaraan polisi juga dibakar.