JAKARTA, KOMPAS — Keberadaan festival film di Indonesia bertujuan untuk memberi ruang kepada para penggiatnya untuk berkompetisi. Semakin banyaknya ajang kompetisi menjadi pemicu perkembangan kualitas film dan munculnya pemain berbakat.
Salah satunya adalah Festival Film Tempo 2018. Ini adalah kali kedua Tempo mengadakan festival tersebut. Festival Film Tempo akan dihelat pada 6 Desember 2018, pukul 18.00, di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta.
Redaktur Eksekutif Koran Tempo Setri Yarsa mengatakan, semakin banyaknya festival, akan berimplikasi positif terhadap perkembangan perfilman di Indonesia.
”Semakin banyak orang yang mengurasi film, maka film kita akan semakin maju,” katanya di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Ia mengibaratkan industri film seperti dunia sepak bola. Semakin banyak kompetisi yang diikuti, akan membuat industrinya juga semakin bagus.
”Yang pasti kompetisi yang tanpa pengaturan sponsor dan pemesanan sponsor. Intinya adalah untuk mendorong kemajuan film,” katanya.
Salah satu Juri Festival Film Tempo 2018 dari Tim Tempo, Nurdin Kalim, mengatakan, festival ini semakin menambah ajang alternatif di luar festival yang sudah ada selama ini. Dari festival atau kompetisi semacam ini, ia berharap akan keluar pemain-pemain film terbaik yang baru.
Film yang dipilih pun juga tidak hanya film yang sudah diputar secara komersial di bioskop. Film yang diputar dalam komunitas atau festival lain tak luput dari pilihan.
”Film yang dipilih juga tidak harus yang melalui badan sensor,” ujar Kalim.
Kategori anak
Munculnya kategori Pemain Terbaik Anak menjadi perhatian khusus. Menurut Kalim, secara tidak langsung hal itu sebagai ajakan untuk para penggiat film untuk lebih peduli terhadap regenerasi pemain film.
”Bakat pemain anak penting untuk dilihat. Sebab, mereka adalah calon aktor atau aktris untuk masa mendatang,” ujarnya.
Salah satu peraih nomine Pemain Anak Pilihan Tempo dalam Festival Film Tempo 2018 adalah Maisha Kanna. Ia dipilih berkat perannya dalam film yang berjudul Kulari ke Pantai. Menurut Maisha, ini adalah kali pertama ia bermain film dan langsung masuk dalam daftar nomine.
”Ini pertama kalinya main film. Aku belajar akting sendiri karena awalnya suka nonton film,” ujar Maisha.
Maisha akan bersaing dengan tiga pemain anak lainnya untuk menjadi yang terbaik di kategorinya. Mereka adalah Muhammad Fahreyza Anugrah (Si Doel The Movie), Fatih Unru (Petualangan Menangkap Petir), dan Raditya Evandra (Kucumbu Tubuh Indahku).
Aktor baru
Sejumlah aktor baru juga turut meramaikan daftar nominasi, di antaranya Muhammad Khan (Kucumbu Tubuh Indahku) dalam nominasi Aktor Pilihan Tempo. Ia akan bersaing dengan nama besar, seperti Gading Marten (Love for Sale) dan Lukman Sardi (27 Steps of May).
Muhammad Khan, yang masuk dalam nominasi Aktor Pilihan Tempo, mengatakan, adanya festival di Indonesia sangat memacu para penggiat film. Tak hanya untuk mengikuti selera pasar, tetapi juga membuat film yang berkualitas.
”Menjadi aktor itu mimpiku sejak kecil. Saya sangat senang bisa masuk nominasi dan disejajarkan dengan aktor besar,” ungkapnya saat dihubungi dari Jakarta. (FAJAR RAMADHAN)