Teater Jerit Grup Terbaik pada Festival Teater Jakarta 2018
Oleh
Adhi Kusumaputra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Sanggar Teater Jerit berhasil mendapat gelar grup teater terbaik pertama pada gelaran Festival Teater Jakarta 2018. Kelompok teater ini dinilai konsisten pada gagasan yang diusung dalam pertunjukan.
Teater Jerit mementaskan naskah karya Samuel Beckett “Sementara Menunggu Godot”. Ini bercerita tentang perjalanan hidup dua orang sahabat, Didi (Vladimir) dan Gogo (Estragon). Mereka sedang menantikan kedatangan seseorang bernama Godot. Akan tetapi yang datang bukan Godot, melainkan Pozzo dan Lucky, sang tuan dan budak.
Sutradara Choki Lumban Gaol mengatakan, pementasan itu bercerita tentang menunggu harapan yang entah kapan masanya akan datang.
“Harapan itu bisa mewujud macam-macam. Dalam konteks indonesia, sebentar lagi masyarakat akan mengikuti pemilihan presiden. Pesta demokrasi itu tentu diharapkan membawa harapan yang lebih baik bagi kehidupan bangsa. Namun, apakah itu serta merta akan terwujud?” kata Choki yang juga mendapat peringkat sutradara terbaik, Kamis (29/11/2018), pada malam penutupan Festival Teater Jakarta 2018, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Kelompok teater yang berdiri sejak 2006 ini juga menggondol pemeran utama pria terbaik. Itu didapatkan oleh Ajie Fadlie Sofiyan yang berperan sebagai Estragon.
Ugeng T Moetidjo salah seorang juri mengatakan, Jerit bertahan pada disiplin kerja teater modern. Mereka menahan diri pada batasan naskah dan tidak tergoda oleh euforia penonton yang selalu ingin tertawa.
“Naskah itu kan bercerita tentang ironi kemanusian. Dan mereka setia dengan gagasan itu,” kata Ugeng.
Ugeng bersama Benny Yohanes Timmerman, Imas Darsih, Dindon WS, dan Gandung Bondowoso, menjadi juri pada Festival Teater Jakarta ke-46 ini. Mereka menyeleksi 15 teater untuk mengisi delapan kategori penilaian.
Adapun kategori yang dilombakan, yaitu grup terbaik, sutradara terbaik, pemeran utama pria terbaik, dan pemeran utama wanita terbaik. Ada juga pemeran pembantu pria terbaik, pemeran pembantu wanita terbaik, penata artistik terbaik, dan penata musik terbaik.
Festival Teater Jakarta 2018 yang mengusung tema “Gen Z” diselenggarakan oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta yang didukung oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta.
Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, Afrizal Malna mengatakan, tema ini dipilih untuk mempertanyakan kembali generasi z yang secara kategori lahir pada tahun 1993 ke atas. Mereka diasosiasikan sebagai generasi yang akrab dan familiar dengan teknologi.
“Pertanyaannya, apakah mereka memanfaatkan teknologi atau justru dimanfaatkan?,” kata Afrizal. (INSAN ALFAJRI)
Daftar pemenang dari delapan kategori yang dilombakan di Festival Teater Jakarta 2018:
Grup terbaik:
Grup Terbaik 1 – Sanggar Teater Jerit – Naskah Sementara Menunggu Godot karya Samuel Beckett – Sutradara Choki Lumban gaol
Grup terbaik 2 – Sindikat Aktor jakarta – Naskah End game karya Samuel becket – sutradara Joind Bayuwinanda
Grup terbaik 3 – Teater Hijrah – naskah Bulan dan Kerupuk karya Yusef Muldiyana – sutradara Imam Widayat
Sutradara terbaik:
Choki Lumban Gaol – Naskah Sementara Menunggu Godot karya Samuel Bekcet – Sanggar teater Jerit
Pemeran utama pria terbaik:
Ajie Fadlie Sofiyan sebagai Estragon – naskah Sementara menunggu godot karya samuel becket – sanggar teater jerit
Pemeran utama wanita terbaik:
Novia Rossa Waniza sebagai Ipah – naskah Bulan dan Kerupuk karya yusef muldiyana – Teater Hijrah
Pemeran pembantu pria terbaik:
Joind bayu winanda sebagai Clov – naskah End Game karya Samuel becket – Sindikat Aktor jakarta
Pemeran pembantu wanita terbaik:
Fitri Wulandari sebagai Sahoyi – Naskah Amangkurat Amangkurat karya Goenawan Mohamad – Teater Nusantara
Penata artistik terbaik:
Ocong Corp – naskah End Game karya Samuel Beckett – Sindikat Aktor jakarta
PENATA MUSIK TERBAIK :
Fauzan Rusli dan fahmi – naskah Topeng karya Ikra Negara – Lab Aktor jakarta