logo Kompas.id
UtamaRetorika Politik
Iklan

Retorika Politik

Oleh
M Subhan SD
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/doAYdesm8xaMHQ1opAsdJRP3kPE=/1024x1074/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2Fsubhansd-1.jpg
HANDINING

M Subhan SD, wartawan senior Kompas

Ketika beretorika, banyak politikus mengambil posisi sebagai ”orang luar”. Mereka terlihat mengaburkan identitas sebagai orang politik. Mereka justru mengidentifikasi sebagai bagian dari publik. Hadir bersama-sama publik, memiliki aspirasi dan harapan sama dengan publik. Politikus seperti itu ingin mengatakan bahwa dirinya bukan bagian dari politikus yang berkontribusi terhadap kekusutan politik. Persoalan identifikasi itu ternyata terletak di jantung semua retorika persuasif untuk membujuk seseorang agar dapat berbicara dalam bahasanya dengan ucapan, gerak tubuh, nada suara, gambar, sikap, ide, dan identifikasikan cara Anda seperti cara dia (Burke, 1969).

Pauline Hanson, politikus anggota parlemen Australia yang kontroversial dan anti-imigran, misalnya, pernah berposisi seperti itu. Analisis Rapley (1998) menyebutkan Hanson tidak mengklaim kesamaan dengan sesama politikus anggota parlemen. Dia justru menekankan kesamaannya dengan publik. Hanson mengaku berbicara ”sebagai orang Australia kebanyakan”, bukan sebagai ”politikus”. Kira-kira dia menegaskan bahwa ”pandangan saya tentang suatu persoalan didasarkan pada akal sehat, dan pengalaman saya sebagai ibu dari empat anak, sebagai orangtua tunggal, dan sebagai perempuan wirausaha yang membuka toko ikan dan keripik”.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000