Skybridge Tanah Abang Ditargetkan Dibuka Pekan Depan
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
Ada yang tidak sabar dengan kesemrawutan selepas turun dari KRL di Tanah Abang? Tenang, katanya Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta Pusat akan segera bisa digunakan oleh publik.
Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) ditargetkan dibuka 7 Desember 2018. Hal itu disampaikan seusai Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya meninjau JPM bersama pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Teguh P Nugroho, Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Jumat (30/11/2018) di JPM Tanah Abang, mengungkapkan, pertemuan pada Jumat ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Jumat, 16 November, antara PD Pembangunan Sarana Jaya dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat dengan PT KAI yang dimediasi oleh Ombudsman.
Dalam pertemuan tersebut, ada sejumlah kesepakatan yang harus dipenuhi kedua belah pihak, yaitu aset, gerbang atau gate penumpang, arus penumpang kereta atau flow penumpang, sarana dan prasarana, serta pengamanan.
Dari kesepakatan itu, Yoory C Pinontoan selaku Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya menjelaskan, pihaknya sudah melengkapi JPM yang berkapasitas 446 kios itu dengan fasilitas umum berupa toilet.
Toilet tersebut disiapkan oleh PD PAL Jaya, sementara air bersih disediakan oleh PAM Jaya. Ada dua titik toilet di skybridge itu.
Tentang pembatas JPM dengan area stasiun di bawahnya yang disarankan PT KAI untuk dinaikkan, Yoory menjelaskan, pembatas masih akan sama seperti sekarang. Pembatas JPM akan didayagunakan untuk papan reklame, juga ada bagian untuk taman vertikal.
Adapun untuk pengamanan, Sarana Jaya menyiapkan tim petugas pengaman, yaitu tim yang terdiri atas 21 orang.
Dari pantauan pada Jumat siang, yang masih terlihat jelas adalah tembok pembatas antara hall atas stasiun dan JPM. Tembok itu dalam pekan ini akan dibongkar bersamaan dengan PT KAI mengubah letak gerbang atau gate penumpang.
Sofyan Hasan, Deputi 1 Daerah Operasi I PT KAI di Skybridge Tanah Abang, menjelaskan, tidak akan ada perubahan tata letak di hall atas Stasiun Tanah Abang. Yang akan dilakukan PT KAI adalah mengubah letak gate dari posisi sekarang.
Sebanyak 13 gate tidak akan berkurang jumlahnya. Hanya letaknya akan bergeser maju ke arah loket tiket sekitar 7 meter. Lalu, tembok yang membatasi hall atas dengan JPM akan dibuka.
Langkah itu dilakukan sesuai simulasi yang dilakukan PT KAI tentang arus penumpang harian yang keluar masuk stasiun melewati hall atas. ”Setiap hari pukul 05.00-23.00 sebanyak 40.000 penumpang lalu-lalang melalui hall atas,” ujar Sofyan.
Itu sebabnya PT KAI tetap mempertahankan akses tangga manual yang terhubung ke hall atas saat JPM Tanah Abang dibuka dan dioperasikan. Tujuannya supaya penumpang memiliki pilihan akses keluar masuk.
Ditampung di Blok F
Sementara itu, menjelang pembukaan JPM, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga menyiapkan Blok F yang akan menampung pedagang yang tidak tertampung di JPM. ”Begitu JPM dibuka, pasti Blok F dan Blok G akan ramai,” ucap Irwandi, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat.
Jumlah pedagang yang semula ditampung dengan tenda temporer ada 600-an orang, sedangkan kios di JPM ada 446 unit. PKL yang tidak tertampung di JPM akan ditempatkan di Blok F.
”Nantinya para pedagang akan mulai membayar retribusi Rp 500.000 per bulan kepada Sarana Jaya,” kata Irwandi.
Hal lain yang diingatkan PT KAI adalah aspek pengamanan. PT KAI mengingatkan perlunya menambah kamera pemantau atau CCTV di JPM. PT KAI akan menyiapkan petugas pengamanan di area stasiun. Sementara satpol PP dan dinas perhubungan menyiapkan petugas pengamanan di JPM dan di area luar stasiun.
Teguh menambahkan, Ombudsman berharap, minggu depan semua kesepakatan bisa diwujudkan; para pedagang bisa naik ke JPM dan lalu lintas di bawah JPM kembali lancar.