BOGOR, KOMPAS — Pada Sabtu (1/12/2018), arus lalu lintas dari Puncak ke arah bawah terpantau padat. Terjadi antrean kendaraan roda empat sekitar 2 kilometer disebabkan penutupan jalan di Simpang Riung Gunung, Tugu Selatan, Cisarua, sejak pukul 07.30.
Antrean kendaraan roda empat didominasi mobil pribadi berpelat B dan F. Tak semua warga mengetahui ada penutupan jalan hingga lima jam sampai sekitar pukul 12.00.
”Saya berangkat dari rumah di Cianjur pukul 06.30. Biasanya penutupan jalan, kan, di Simpang Gadog dan ditutupnya pukul 10.00. Saya pikir sistem buka tutup, tapi kalau begini, namanya ditutup,” kata Junaedi (38).
Junaedi telah menunggu hingga lebih dari dua jam. Padahal, ia harus segera ke Jakarta Convention Center untuk urusan pekerjaan. ”Saya ada janji dengan rekan kerja pukul 10.00,” demikian aduannya kepada anggota polisi lalu lintas Polres Bogor, Sawata.
Tak hanya Junaedi, informasi mengenai penutupan jalan hingga sekitar pukul 12.00 juga tidak diketahui Bayu (22) dan Fahmi (24). Mereka hendak pulang ke Jakarta sehabis bermalam di Puncak.
”Kami enggak tahu bakal ada penutupan jalan sepagi ini. Kami sudah nunggu hampir lima jam. Tadi sempat ditawari jalur alternatif oleh warga sekitar, tapi jalannya rusak,” ucap Bayu.
Ada pula warga Bandung yang hendak berlibur ke Taman Safari. Erick (40) beserta keluarga berangkat dari Bandung pukul 05.30. Ia pun mengaku tidak tahu ada penutupan jalan dengan durasi selama ini.
”Kami sudah nunggu sekitar dua jam. Saya pikir masih bakal buka tutup, ternyata ini jalannya hanya dibuka buat kendaraan yang dari bawah,” kata Erick.
Sawata menyebutkan, sistem penutupan jalan ini disebabkan kondisi lalu lintas di bawah yang padat. Kemacetan ini tidak ada hubungannya dengan keretakan jalan yang terjadi di kawasan Riung Gunung.
”Kalau hari Sabtu Minggu memang seperti ini. Kami lakukan penutupan mulai dari pukul 07.30 hingga sekitar pukul 12.00. Hal ini untuk mengurai kemacetan di bawah yang telah terjadi hingga tol,” papar Sawata.
Lebih lanjut, Sawat menyampaikan, warga yang mengendarai mobil tinggi sebenarnya dapat menggunakan jalur alternatif. Jalur tersebut letaknya sekitar 700 meter dari Simpang Riung Gunung sebelum Masjid Atta’Awun.
”Jalur tersebut memang bisa digunakan, tapi kondisi jalannya kurang baik. Kalau melalui jalur itu, warga bisa tembus ke Cilember,” ujar Sawata. (SHARON PATRICIA)