Temanggung, KOMPAS - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan lebih banyak memfokuskan kunjungan ke desa-desa di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendongkrak elektabilitas pasangan bernomor urut 02 itu akibat masih kurangnya popularitas pasangan tersebut di kalangan warga desa.
”Tingkat pengenalan masyarakat desa terhadap Prabowo-Sandi berikut program kerja kami masih sangat rendah. Hari ini saya berkunjung ke beberapa desa di Kabupaten Magelang, dan sejumlah petani mengaku tidak tahu dan tidak mengenal saya,” ujar Sandiaga saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (1/12/2018).
Sebelum ke Desa Malebo, Sandiaga menemui sejumlah petani di Desa Kalikuto dan Desa Losari di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Sandiaga mengatakan, rendahnya tingkat pengenalan masyarakat desa diketahui dari hasil survei yang dilakukan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Kendatipun mengetahui angkanya terbilang rendah, Sandi mengaku tidak tahu secara detail persentase pengenalan masyarakat desa terhadap Prabowo-Sandi.
Dengan kondisi ini, Sandiaga mengatakan, dirinya dan Prabowo akan lebih fokus pada kampanye dengan cara berkunjung ke desa-desa. Tak sekadar selalu menyerukan agar warga memilih, tetapi juga pola lain.
Sandiaga menyadari metode kampanye yang efektif adalah berdialog langsung dengan warga. Salah satu penyebab rendahnya tingkat pengenalan warga desa terhadap pasangannya diperkirakan karena kurangnya alat peraga kampanye yang dipasang di desa-desa. Namun, ia mengaku tak bisa memperbanyak alat peraga kampanye karena keterbatasan anggaran.
Sandiaga juga mengatakan, pihaknya belum tahu dan mengenal lebih jauh permasalahan yang membelit masyarakat perdesaan. Oleh karena itu, dia akan berupaya memperbanyak kunjungan ke desa dan memetakan masalahnya.
Terpanggil dukung Ma’ruf
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyampaikan, warga NU terpanggil untuk mendukung cawapres Ma’ruf Amin yang berpasangan dengan capres petahana Joko Widodo. Namun, upaya mereka memenangkan Ma’ruf bukan karena diperintah, melainkan panggilan.
”Kami terpanggil untuk memenangkan Rais Aam yang maju sebagai calon wakil presiden. Tidak ada yang menyuruh,” katanya di sela-sela Musyawarah Kerja NU Banten bertema ”Optimalisasi Peran NU untuk Mewujudkan Banten Beriman dan Bertakwa” di Serang, Banten, akhir pekan lalu.
Setelah ditetapkan sebagai cawapres mendampingi capres Jokowi, Ma’ruf mengundurkan diri sebagai Rais Aam dan digantikan wakilnya, KH Miftakhul Akhyar.