JAKARTA, KOMPAS--Meski berstatus tim debutan dan nonunggulan, Merauke beri kejutan setelah mampu mengalahkan tim kaya pengalaman Sumatera Selatan dengan skor tipis 11-10, pada hari kedua babak pengisian cabang polo air kategori putra, Kejuaran Aquatik Indonesia Terbuka 2018. Kemenangan itu diraih berkat kekompakan tim muda ini dalam menyerang dan bertahan yang diperagakan sejak menit awal kuarter pertama.
Pelatih Merauke Widarsono seusai pertandingan, Selasa (4/12/2018) di arena Aquatik, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mengatakan, Merauke merupakan tim yang baru dibentuk sekitar 3 bulan lalu dengan tujuan mengasah mental bertanding atlet-atletnya dalam rangka persiapan menuju PON 2020 di Papua.
”Kami mungkin tidak diperhitungkan karena masih baru, tetapi semangat anak-anak membanggakan. Mereka bisa menang karena bermain sangat kompak. Tujuan kami ke sini hanya untuk asah mental anak-anak,” ujarnya. Kemenangan ini menjaga peluang Merauke untuk lolos ke babak selanjutnya setelah pada pertandingan pertama dikalahkan tim unggulan DKI Jakarta A.
Pelatih Sumsel Muhammad Nurdiansyah mengakui anak asuhnya kurang beruntung dan tidak efisien dalam memanfaatkan sejumlah peluang yang didapatkan. Di kuarter penentuan atau keempat, saat Sumsel tertinggal 9-10, mereka mendapat hadiah penalti setelah salah satu pemain Merauke melakukan kesalahan di depan gawang. Namun, tembakan pemain Sumsel gagal menggetarkan jaring lawan setelah bola hanya membentur mistar gawang yang dikawal kiper Merauke, M Fadel.
”Dari kualitas, Merauke masih di bawah. Tahun lalu, kami peringkat keempat di ajang ini. Permainan bukan hanya soal kualitas, melainkan faktor lain, seperti keberuntungan yang bisa mengubah hasil akhir,” katanya.
Kekalahan itu, kata Nurdiansyah, juga tidak terlepas dari stamina anak asuhnya yang menurun saat memasuki kuarter keempat.
”Tim ini juga banyak diisi pemain yunior dengan tujuan ada regenerasi. Makanya, masih ada yang bingung untuk jaga pemain lawan ketika kehilangan bola,” ujarnya.
Meski demikian, Nurdiansyah yakin kekalahan itu tidak memengaruhi mental anak asuhnya untuk menghadapi pertandingan selanjutnya saat bertemu tim kuat Jabar sore nanti. Dari dua pertandingan yang dilalui, Sumsel berhasil mencatatkan satu kemenangan saat mengatasi perlawanan DKI Jakarta B, Senin (3/12/2018) kemarin, dengan skor 6-4.
Atasi tim yunior
Tim putra DKI Jakarta A yang merupakan salah satu tim yang diunggulkan dalam kejuaraan ini kembali meraih kemenangan kedua atas tim DKI Jakarta B dengan skor 23-6. Perbedaan kualitas dua tim saudara ini sudah terlihat sejak kuarter pertama. DKI Jakarta yang diperkuat lima pemain nasional menutup kuarter pertama dengan skor akhir 6-0.
”Tujuan kami libatkan tim B untuk tambah jam terbang. Semoga mereka bisa curi poin nanti saat lawan Merauke,” kata Manajer Tim DKI Jakarta Dean Baldwin.
DKI Jakarta B baru memberi perlawanan setelah membuka gol pertama pada kuarter ketiga. Namun, kalah kualitas dan pengalaman, tim yang didominasi pemain berusia 14 tahun ini harus mengakhiri laga dengan kekalahan telak atas tim seniornya. Dengan kekalahan ini, DKI Jakarta B tercatat telah menderita dua kekalahan setelah pada hari pertama dikalahkan tim Sumsel dengan skor 6-4.
Dean menambahkan, dua kemenangan yang diraih DKI Jakarta A belum menjadi tolak ukur gambaran kualitas tim ini karena lawan-lawan yang dihadapi kalah jauh dari segi kualitas dan susunan pemain. Tim yang dipersiapkan untuk PON 2020 untuk mewakili DKI Jakarta baru akan dievaluasi usai kejuaraan ini.
”Yang kuat itu Jawa Barat. Jadi hasil pertandingan lawan tim itu nanti akan kami jadikan acuan untuk membenahi tim,” kata Dean. (STEFANUS ATO)