Perbankan Tangkap Peluang Tren Perjalanan Golongan Kaya
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
Perjalanan untuk rekreasi dan bisnis yang dilakukan golongan affluent atau golongan kaya di Asia Pasifik meningkat. Hal itu menjadi peluang perbankan untuk menyediakan layanan pembayaran yang praktis dan aman bagi golongan tersebut saat melakukan perjalanan.
Menurut survei Ipsos The Asian Pacific Affluent Population Survey 2018, terjadi peningkatan 6,7 persen jumlah perjalanan untuk keperluan rekreasi dan bisnis pada kuartal kedua tahun 2018 dibandingkan kuartal kedua tahun 2017. Golongan tersebut mewakili 18 persen orang berpendapatan rumah tangga teratas dari keseluruhan populasi.
Survei itu dilakukan terhadap 24.154 responden di Asia Pasifik. Responden yang masuk dalam golongan kaya rata-rata berusia 41 tahun dengan rata-rata penghasilan 33.123 euro per tahun atau setara Rp 539 juta (kurs Rp 16.300 per euro). Artinya, golongan tersebut berpenghasilan Rp 44,9 juta setiap bulannya. Sebanyak 77 persen responden mengenyam pendidikan tinggi dan 70 persen sudah menikah serta memiliki anak.
Survei itu menunjukkan, 47,7 persen penduduk yang bekerja melakukan perjalanan setidaknya sekali ke luar negeri dalam dua belas bulan terakhir. Perjalanan itu dilakukan untuk urusan pekerjaan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni hanya 43,3 persen dengan rata-rata tiga perjalanan per orang per tahun.
Perjalanan bisnis itu membuahkan hasil. Tanda itu terlihat dari naiknya angka perjalanan untuk rekreasi. Pada tahun 2018 sebanyak 67,1 persen golongan kaya setidaknya melakukan satu perjalanan rekreasi, dibandingkan tahun 2017 sebesar 60,4 persen.
Data tersebut menunjukkan bahwa hasil kerja keras orang-orang kaya itu tidak hanya digunakan untuk membeli barang mewah, seperti pakaian, aksesori, dan perhiasan. Pola konsumsi mereka juga meningkat untuk keperluan perjalanan, baik untuk rekreasi maupun keperluan bisnis.
Rekreasi menjadi aspek penting untuk membuat pikiran kembali segar bagi golongan itu. Selain itu, rekreasi dengan melakukan perjalanan ke tempat baru menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga. Dalam setiap perjalanan tersebut, orang-orang kaya itu juga mengeluarkan uang untuk penginapan. Rata-rata, mereka melakukan setidaknya satu perjalanan untuk rekreasi selama delapan malam di luar negeri.
Melihat tren tersebut, pihak perbankan melihat peluang bagi nasabah-nasabahnya. Dalam setiap perjalanan ke luar negeri, setiap orang butuh kemudahan untuk bertransaksi, baik untuk berbelanja, penginapan, maupun transportasi.
Salah satu contoh, PT Bank Commonwealth meluncurkan kartu debit khusus untuk nasabahnya yang masuk golongan kaya. Mereka meluncurkan kartu debit Mastercard World untuk segmen kelas menengah atas dengan penempatan dana di atas Rp 1 miliar.
Selain melihat hasil survei Ipsos, mereka juga berangkat dari data Bank Dunia tahun 2017 yang menunjukkan bahwa kelas menengah Indonesia setidaknya ada 52 juta orang dan diprediksi meningkat pada tahun berikutnya.
Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati mengatakan, data tersebut membuat mereka yakin bahwa kalangan menengah atas di Indonesia butuh kemudahan transaksi nontunai saat melakukan perjalanan, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
”Kartu itu untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang aman dan nyaman saat melakukan perjalanan. Saat ke luar negeri, tidak perlu repot cari money changer, jadi semua bisa dilakukan nontunai,” kata Lauren saat peluncuran kartu debit itu pada Selasa (4/12/2018).
Seorang travel blogger, Kenny Santana, yang juga hadir dalam acara itu, mengatakan, kemudahan transaksi di luar negeri adalah hal yang sangat dibutuhkan saat melakukan perjalanan. Kemudahan transaksi membuat waktu untuk rekreasi jadi lebih luang tanpa harus repot mencari tempat penukaran uang.
Ia mengatakan, saat ini ia semakin mudah melakukan transaksi di luar negeri karena banyak perbankan yang sudah menyediakan pelayanan kartu debit yang bisa digunakan transaksi di luar negeri. ”Tidak ada uang tunai, saya tetap tenang karena pembayaran bisa dilakukan dengan nontunai,” katanya. (SUCIPTO)