JAKARTA, KOMPAS — Polri belum dapat memastikan jumlah korban tewas dalam peristiwa penembakan pada proyek jembatan di Kali Ligi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018) sore. Operasi pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata yang melakukan penembakan itu dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Pol) Ari Dono Sukmanto.
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) M Iqbal menuturkan, pihaknya belum bisa mengetahui secara pasti jumlah pekerja proyek itu yang selamat ataupun yang tewas setelah peristiwa penembakan tersebut. Untuk itu, tim Polda Papua dan Brigade Mobil Polda Papua bersama personel TNI telah menuju lokasi kejadian.
”Beredar di media sosial, ada (korban jiwa) 31, 24, dan 8, tetapi berapa sebenarnya jumlah korban di lokasi, akan kami pastikan setelah tim melakukan penyisiran di lokasi,” ujar Iqbal, Selasa, di Markas Besar Polri, Jakarta.
Ia menambahkan, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian telah memerintahkan Wakil Kepala Polri untuk memimpin langsung operasi penegakan hukum dan evakuasi pascaperistiwa penembakan itu. Keberadaan Wakapolri di Papua, lanjutnya, awalnya ingin melakukan pengecekan Tim Satuan Tugas Khusus Papua jelang akhir tahun dan Pemilu 2019.
Namun, karena peristiwa penembakan itu, Kepala Polri memerintahkan Wakapolri untuk memimpin langkah-langkah penanganan peristiwa tersebut.
”Pak Wakapolri telah mengumpulkan beberapa pejabat dan sudah melakukan tindakan mengupayakan strategi untuk memitigasi penegakan hukum di Nduga,” kata Iqbal.
Iqbal memastikan, kondisi di Papua secara umum kondusif dan tidak terpengaruh dengan peristiwa di Nduga. Karena itu, masyarakat diharapkan tidak cemas dan panik.