JAKARTA, KOMPAS — Untuk memberikan kemudahan akses bagi pejalan kaki dan disabilitas, Pemprov DKI akan membongkar jembatan penyeberangan orang Tosari. Akses penyeberangan bagi pejalan kaki akan difasilitasi dengan pelican crossing atau penyeberangan swakendali di Tosari serta mengubah posisi halte reguler sisi kiri, dan membuat manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Sigit Wijatmoko, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (5/12/2018), menjelaskan, pekerja sedang menggarap pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing di Tosari.
”Pelican crossing oleh dinas perhubungan dibuat mendekat ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Sementara halte reguler di sisi kiri atau halte eksisting akan diubah ke arah atas,” kata Sigit tanpa mendetailkan jarak perubahan yang akan terjadi.
Pembuatan pelican crossing ditargetkan selesai Sabtu ini sehingga bisa diikuti dengan pembongkaran JPO Tosari.
Langkah ini, lanjut Sigit, disesuaikan dengan pola pergerakan orang. Perubahan itu akan mendukung integrasi moda angkutan umum, utamanya MRT dan bus transjakarta, yang saat ini sedang dalam kajian. Pihaknya, menurut Sigit, juga bakal melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di jalan-jalan kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Sigit melanjutkan, pembuatan pelican crossing di Tosari akan menambah jumlah pelican crossing di ruas Thamrin-Sudirman. Saat ini sejumlah pelican crossing sudah dibuat dan dioperasikan di ruas Thamrin, yaitu pelican crossing Bank Indonesia, Sarinah, dan Bundaran Hotel Indonesia/Wisma Nusantara. Pelican crossing Tosari akan melengkapi yang sudah dioperasikan.
Revitalisasi JPO
Selain JPO Tosari yang dibongkar, Pemprov DKI kini tengah merevitalisasi tiga JPO di Jalan Jenderal Sudirman. Ketiganya adalah JPO Polda, JPO Gelora Bung Karno, serta JPO Bundaran Senayan. Revitalisasi dibiayai dana pembayaran koefisien lantai bangunan (KLB).
”Sesuai target, 3 JPO itu akan selesai akhir Desember,” kata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dalam peninjauan ke lokasi revitalisasi tiga JPO di ruas Sudirman, Selasa.
Ketiga JPO yang tengah direvitalisasi diharapkan bukan hanya berfungsi untuk menyeberang, melainkan juga memiliki fungsi estetika sehingga membuat suasana di Jalan Sudirman lebih baik.
Anies menambahkan, terkait penataan di sepanjang Sudirman, pemprov ingin melakukan secara komprehensif, bukan sekadar satu aspek saja.
Sigit menambahkan, di Halte GBK dan Halte Bundaran Senayan, Pemprov DKI akan menambah pelican crossing untuk memudahkan pergerakan penumpang bus transjakarta dan pejalan kaki saat revitalisasi.
”Untuk dua pelican crossing yang dibuat karena ada revitalisasi JPO, nanti akan kami evaluasi apakah akan dioperasikan atau ditutup setelah revitalisasi JPO selesai. Kita akan melihat juga karakteristiknya,” kata Sigit.
Penataan kembali ruas Sudirman-Thamrin adalah untuk menciptakan koridor jalan yang sesuai hierarki pengguna jalan. Pertama adalah koridor tersebut untuk pejalan kaki, pengguna sepeda, lalu bagi kendaraan untuk kepentingan umum massal, seperti ambulans dan angkutan umum, lalu terakhir untuk kendaraan pribadi.