MRT Jakarta Fase II Diwacanakan Berakhir di Taman BMW
Oleh
Helena F Nababan/J Galuh Bimantara
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta akan berkonsultasi dengan pemerintah dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) terkait rencana perubahan rute kereta MRT fase II. Semula rute MRT fase II adalah Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan. Namun, karena persoalan lahan, ada wacana rute ini dialihkan menjadi Bundaran HI-Taman BMW.
Wacana perubahan rute MRT ini dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau tiga jembatan penyeberangan orang di Jalan Sudirman yang tengah direvitalisasi, Selasa (4/12/2018).
Dijelaskan Anies dalam peninjauan itu, sengketa hukum atas lahan di Kampung Bandan tak kunjung selesai. Karena MRT tak bisa menunggu, diputuskanlah area depo dipindah dari Kampung Bandan ke Taman BMW di Jakarta Utara.
William P Sabandar, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Rabu, menjelaskan, meskipun rencana perubahan rute itu disampaikan Gubernur Anies secara lisan, PT MRT Jakarta bersiap menindaklanjuti.
”Saya akan bicara ke pemerintah, baik pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan, maupun Pemerintah Provinsi DKI untuk urus pengadministrasian pemindahannya. Karena itu, harus ada dukungan Menteri Perhubungan untuk menyampaikan ke JICA bahwa rutenya berpindah,” katanya.
Surat kepada Menteri Perhubungan dan Pemprov DKI itu segera dikirimkan. Apabila penegasan tentang pemindahan rute dan letak depo sudah ada, studi kelayakan atau feasibility study atas perubahan rute dan pemindahan depo bisa dilakukan.
Dari studi kelayakan itu akan dibuat penetapan lokasi tahap kedua. Adapun untuk pembangunan fase 2 MRT Jakarta, dengan adanya masalah lahan di Kampung Bandan, sudah ada penetapan lokasi tahap awalnya, yaitu dari Bundaran HI ke Kota.
Dari studi kelayakan itu pula, kata William, akan diketahui perlu tambahan pendanaan atau tidak. Jika ada penambahan pendanaan, perlu dikonsultasikan lagi ke pemerintah dan JICA. Pinjaman JICA yang disepakati akhir Oktober 2018 senilai Rp 22,5 triliun adalah pinjaman untuk mendanai pembangunan fase 2 dengan rute Bundaran HI ke Kampung Bandan. Kemungkinan besar harus ada pula amandemen terkait kesepakatan pinjaman itu.
William berharap semua proses, baik administrasi maupun studi kelayakan, bisa tuntas tahun depan supaya paket konstruksi depo bisa ikut dilelang akhir tahun depan atau selambatnya awal 2020.
Sigit Wijatmoko, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menegaskan, status tanah untuk depo itu harus jelas. Adapun status tanah di Kampung Bandan belum jelas. ”Itu jadi kondisi tidak baik. Isu tanah tidak boleh jadi masalah,” katanya.
Pantas Nainggolan, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, menyatakan, terkait perubahan rute dan pemindahan depo MRT fase 2, sebaiknya Pemprov DKI segera berbicara dengan DPRD karena perubahan dan pemindahan akan berimplikasi pada pendanaan.
”Hal itu mesti dibicarakan karena akan terkait dengan penyertaan modal daerah,” kata Nainggolan.
Pada prinsipnya, kata Nainggolan, untuk pembangunan yang terkait kepentingan masyarakat banyak, DPRD DKI mendukung. Hanya DPRD meminta supaya Pemprov DKI membuat perencanaan dengan detail supaya tidak berubah-ubah.
Lahan Taman BMW masih kosong
Pada Rabu (5/12/2018), nyaris tidak ada kegiatan di atas lahan Taman Bersih, Manusiawi, Berwibawa atau Taman BMW di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Yang terlihat di sana saat ini di antaranya gundukan-gundukan tanah untuk pengurukan lahan serta kubangan-kubangan air. Meski demikian, anggota satuan polisi pamong praja berjaga 24 jam di sana.
”Dalam sehari terdapat dua giliran jaga, pagi dan sore,” ujar salah satu anggota Satpol PP, Legowo. Mereka yang mendapat jatah pagi berjaga pukul 07.00-16.00, sedangkan giliran sore berjaga pukul 16.00-07.00. Satu giliran terdiri atas satu regu beranggotakan 5-6 orang. Personel berasal dari Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok serta dari tujuh kelurahan se-Kecamatan Tanjung Priok.
Penjagaan bertujuan mencegah adanya oknum masyarakat yang mendirikan bangunan liar di lahan Taman BMW. Sebelumnya, selama bertahun-tahun, bangunan liar berdiri di sana meski pembongkaran dilakukan beberapa kali.
Penertiban dilaksanakan pada Agustus 2008, menyasar 1.126 bangunan, dan pada Oktober 2008 terhadap sekitar 200 bangunan. Terakhir, Pemprov DKI membongkar 356 bangunan liar pada 2 Agustus 2017. Penghuni rata-rata pengepul sampah, barang bekas, dan besi tua (Kompas, 7/9/2017).
Bekas Taman BMW berlokasi di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, dengan luas 26,5 hektar. Menurut rencana, Pemprov DKI Jakarta akan membangun stadion bertaraf internasional di bekas Taman BMW. Namun, kini ada rencana untuk membangun depo MRT di situ.
Agus Komarudin, Vice President Communication PT KAI, mengatakan, terkait penggunaan lahan Kampung Bandan untuk depo MRT, pada prinsipnya KAI mendukung. Adapun untuk lahan yang akan dipakai sebagai depo dan stasiun MRT, sampai hari ini masih berlangsung proses pembahasan antara PT KAI dan pihak ketiga yang selama ini mendapat izin penggunaan lahan di Kampung Bandan itu.