Polisi Susun Rencana Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Oleh
Neli Triana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan segera mempersiapkan rancangan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 di ibu kota dan sekitarnya. Warga diimbau untuk tidak khawatir sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.
Ditemui dalam kunjungan kerja ke Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (5/11/2018), Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, Operasi Lilin untuk pengamanan hari besar di pengujung tahun akan dikoordinasi secara terpusat oleh Markas Besar Polri. Sembari menunggu rencana operasi,Polda Metro Jaya akan mendata jumlah gereja di Jakarta, Depok, Bekasi (Jawa Barat), Tangerang, dan Tangerang Selatan (Banten).
"Kami juga akan mendata jadwal kebaktiannya selama 24 dan 25 Desember. Begitu juga saat Tahun Baru, kan, ada kebaktian 31 Desember malam dan 1 Januari. Tetapi tidak semua gereja mengadakan," kata Argo.
Ia menambahkan, koordinasi dengan setiap gereja tersebut akan dilaksanakan oleh unit kepolisian di setiap wilayah, mulai dari Personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), kepolisian sektor, hingga kepolisian resor metro. Setelah data terkumpul, kata Argo, akan ditentukan jumlah personel yang ditugaskan di setiap gereja.
Di samping itu, Argo menyatakan, lokasi lain yang berpotensi dipadati warga juga akan diamankan. Ini meliputi objek wisata, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi lainnya. Untuk mengantisipasi risiko dari peningkatan jumlah warga yang bepergian, kepolisian juga akan mengamankan terminal, stasiun kereta api, bandara, dan pelabuhan.
Menurut Argo, ancaman terbesar dari perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 adalah kemacetan. Namun, ia yakin, dengan penyelesaian beberapa jalan tol, seperti Tol Depok-Antasari, kemacetan di akhir tahun dapat terurai. Untuk itu, Polda Metro Jaya juga telah merencanakan penugasan anggota satuan lalu lintas di berbagai jalan tol.
Sementara itu, terorisme juga masih mendapat perhatian khusus. "Sambil jalan, menjelang Natal, kita terus mengidentifikasi kelompok-kelompok teroris yang mungkin mengancam. Kami belum menganbil tindakan, tetapi identifikasi akan kami teruskan. Karena itu, silakan masyarakat berkegiatan, polisi akan selalu menjaga keamanan di lapangan," tutur Argo.
Dalam sambutan kepada 500 personel Polres Jakarta Utara dan kapolres setiap wilayah administrasi, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis menyatakan, seluruh personel Polda Metro Jaya harus mempersiapkan diri untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru. Keberhasilan mengamankan jalannya reuni Alumni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2018) lalu menjadi bekal untuk pengamanan di akhir tahun.
"Semoga kita bisa lebih solid lagi dalam pengamanan. 33.000 personel di bawah Polda Metro Jaya sangat diharapkan kiprahnya untuk menjaga keamanan Jakarta dan sekitarnya," kata Idham. Ia juga mengingatkan seluruh anggota Polda Metro Jaya untuk menjaga kondisi fisik.
Mandiri
Di lain pihak, pengurus gereja juga mengimbau umatnya untuk menjaga keamanan secara mandiri. Pengurus rumah tangga pastoran Gereja Fransiscus Xaverius Tanjung Priok, Deliana Pardede, mengatakan, 5.000 umat gereja diminta untuk tidak membawa tas besar agar menghindari pencopetan.
Pengurus gereja juga berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Utara dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0502 Jakarta Utara untuk mengamankan jalannya ibadah Natal dan Tahun Baru. "Koordinasi dengan Polres dan Kodim terus berjalan sehingga sejauh ini, paroki kami aman," kata Deliana.
Ia menambahkan, pasca-serangan bom di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur, personel Polres Metro Jakarta Utara sempat berjaga selama beberapa bulan di Gereja Fransiskus Xaverius setiap diadakan misa. "Kami sendiri waspada dengan menutup akses dari pintu depan, kemudian jug memeriksa umat dengan pendeteksi besi," tambah Deliana.
Gembala Gereja Bala Keselamatan, Senen, Jakarta Pusat, Pendeta Albert Sango mengatakan, gereja selalu mengimbau umatnya mengikuti prosedur tetap (protap) keamanan yang direkomendasikan oleh Polsek Senen dan Polres Jakarta Pusat. "Umat diimbau tidak membawa tas besar, juga menjauhi benda seperti tas tanpa pemilik yang mencurigakan," kata Albert.
Adapun keamanan ditopang oleh dua satpam yang mengenal ke-400 umat gereja. Di hari besar seperti Natal, anggota Gerakan Pemuda Ansor yang bermarkas sekitar 500 meter dari Gereja Bala Keselamatan rutin datang untuk membantu menjaga keamanan. Albert menyatakan, hubungan baik kedua pihak selalu dijaga dari waktu ke waktu.
Adapun untuk pengamanan perayaan Natal, pihak gereja akan meminta bantuan dari Polsek Senen dan Polres Jakarta Pusat. Di samping itu, gerbang gereja tidak akan dibuka lebar untuk mencegah pihak-pihak asing yang dinilai mencurigakan. (E03/KRISTIAN OKA PRASETYADI)