16 Jenazah Pekerja PT Istaka Karya Dievakuasi ke Timika
Oleh
M Ikhsan Mahar
·2 menit baca
TIMIKA, KOMPAS — Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, 16 jenazah masyarakat sipil yang diduga karyawan PT Istaka Karya akan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018) siang. Selain 16 jenazah itu, Hadi juga telah melakukan upacara pelepasan Sersan Satu (Anumerta) Handoko yang tewas karena penyerangan kelompok kriminal bersenjata, Minggu lalu.
Setelah melakukan upacara pelepasan, jenazah Handoko langsung dibawa ke Sorong, Papua Barat, tempat keluarga bermukim. Dalam agenda yang berlangsung di kawasan Bandara Mozes Kilangin, Timika, Hadi didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dan Wakil Kepala Kepolisian Negara RI Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto.
Hadi mengungkapkan, Handoko merupakan salah satu dari 22 anggota TNI yang berada di Pos Mbua Yonif 755/Yalet. Penyerangan terhadap pos TNI itu, lanjut Hadi, terjadi karena KKB mengejar empat karyawan PT Istaka Karya yang melarikan diri setelah dieksekusi oleh KKB di wilayah Bukit Kabo.
Pada hari kejadian, 25 pekerja PT Istaka Karya berada di lokasi pembangunan jembatan di Disktrik Yigi. Dari hasil penulusuran tim gabungan TNI-Polri dan pemeriksaan saksi, diduga 21 pekerja tewas. Namun, baru 16 jenazah yang telah ditemukan.
”Enam belas jenazah yang diduga pekerja PT Istaka Karya akan dibawa ke Timika untuk menjalani otopsi. Setelah itu, para korban akan diserahkan ke keluarganya,” kata Hadi di Posko TNI-Polri, kawasan Bandara Mozes Kilangin, Timika, Kamis.
Evakuasi itu menggunakan dua helikopter milik TNI. Sebanyak 16 jenazah akan diterbangkan dari Mbua ke Timika melalui dua tahap. Tahap pertama dijadwalkan tiba di Timika sekitar pukul 13.00 waktu Indonesia timur, sedangkan tahap kedua pada Kamis sore.
Kuasai
Hadi memastikan, tim gabungan TNI-Polri telah menguasai wilayah Bukit Kabo. Oleh karena itu, pasukan TNI-Polri dapat fokus melakukan pencarian korban jiwa yang belum ditemukan. Setelah itu, Polri akan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hadi mengatakan, pihaknya akan memperkuat pengamanan bagi proyek Trans-Papua. TNI-Polri akan membentuk tim yang akan menjaga keselamatan para pekerja.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Perusahaan PT Istaka Karya Emanuel Yudi Kristanto mengatakan, prosedur operasi standar proyek pembangunan 14 jembatan yang dikerjakan PT Istaka Karya di seluruh jalur Trans-Papua harus mendapatkan pengawalan dari aparat keamanan.
Peristiwa penyerangan pekerja, Minggu lalu, terjadi ketika para pekerja tengah libur sehingga pengawalan aparat keamanan tidak seketat ketika pengerjaan jembatan tengah berlangsung.
”Kami akan terus menyelesaikan pembangunan jembatan yang sudah berjalan 70 persen,” kata Yudi. Jembatan Distrik Yigi merupakan salah satu dari 11 jembatan di jalur Trans-Papua yang telah berlangsung sejak Desember 2016. Proyek itu ditargetkan rampung pada Desember 2019.