Mantan Uskup Agung Adelaide Diputuskan Bebas di Pengadilan Banding
Oleh
Harry Bhaskara (dari Brisbane, Australia)
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Mantan Uskup Agung Adelaide Philip Wilson (68), yang sedang menjalani hukuman penjara 12 bulan karena menutup-nutupi kasus pelecehan seksual, diputus bebas oleh pengadilan banding, Kamis (6/12/2018). Wilson diizinkan untuk tidak hadir di ruang persidangan mengingat membeludaknya awak media. Ia muncul melalui sambungan video.
Wilson dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Lokal Newcastle, sebuah kota kecil di dekat Sydney, pada Mei lalu karena antara tahun 2004 dan 2006 ia telah menutup-nutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan Pastor Jim Fletcher di Hunter Valley, New South Wales, pada tahun 1970-an.
Pejabat Gereja Katolik tertinggi yang pernah diadili di dunia ini mengundurkan diri sebagai Uskup Agung Adelaide, akhir Juli, menyusul permintaan dari banyak pihak. Ia mengajukan banding pada bulan November.
Pastor Fletcher meninggal di dalam penjara tahun 2006 pada umur 65 tahun ketika menjalani hukuman selama 10 tahun.
ABC mengutip Hakim Roy Ellis di Pengadilan Distrik Newcastle yang melukiskan Wilson sebagai orang yang jujur dan konsisten. ”Dia tidak berusaha menjelek-jelekkan Peter Creigh dan tidak menuduhnya sebagai pembohong,” ujar Hakim Ellis, merujuk kepada korban yang menyampaikan kepada Wilson tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Fletcher.
”Ia jelas seorang yang berpendidikan dan bertutur kata dengan jelas,” lanjut Hakim Ellis.
Ia memerintahkan agar Wilson dibebaskan karena tuduhannya tidak terbukti. Seorang penyintas pelecehan seksual pun berdiri dan berteriak, ”Omong kosong. Ini memalukan.”
Sebelumnya, Pengadilan Lokal Newcastle memutuskan bahwa Creigh pernah mengaku kepada Wilson bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual. Namun, Wilson tidak melaporkan hal itu kepada polisi pada 2004 ketika Fletcher kembali dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak.
Bukti tidak konsisten
Dalam putusannya, Hakim Ellis menggarisbawahi bukti yang tidak konsisten yang diajukan oleh Creigh. Ia juga mempertanyakan akurasi ingatan Creigh soal percakapannya dengan Wilson ketika ia melaporkan kasus Fletcher, termasuk berapa lama percakapannya itu dan berapa sering pelecehan seksual terjadi.
Hakim Ellis mengatakan, perhatian media atas kasus ini sangat luar biasa. ”Bukannya saya mengkritik media, tetapi, sengaja atau tidak, kehadiran media yang tumpah ruah dari seluruh Australia dan dunia, bagaimanapun, memberikan tekanan pada pengadilan,” tutur Ellis seperti dikutip ABC.
Keuskupan Agung Adelaide menyambut baik ”proses yang lama dan menyakitkan banyak pihak” ini. ”Sekarang kita menyiapkan diri untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan ini,” demikian pernyataan Keuskupan Agung Adelaide.