Merayakan Kebersamaan Setelah Satu Dekade Honda Bikers Day
Honda Bikers Day telah menjadi gelaran tahunan PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai apresiasi kepada pengguna motor Honda sekaligus ajang berkumpul untuk merayakan kebersamaan. Pada gelaran tahun ini, HBD telah menginjak satu dekade sejak pertama kali digelar di tempat yang sama, yaitu Lapangan Katapang Doyong, Pangandaran, Jawa Barat.
Pada awalnya acara ini adalah acara kumpul komunitas regional wilayah Bandung di tahun 2009. Sehingga bisa dibilang HBD tahun ini yang digelar pada Sabtu (17/11/2018) lalu sekaligus menjadi semacam napak tilas dimulainya HBD.
PT AHM kemudian melihat ajang ini sebagai gelaran strategis untuk mempertemukan konsumen mereka dalam satu wadah, mulai dari pengguna produk dan pemerhati motor, anggota komunitas, pelaku industri usaha kecil menengah, seperti produsen asesoris dan suvenir motor, hingga bengkel modifikasi.
Acara diawali dengan turing awak media bersama jajaran direksi PT AHM yang dimulai dari Tasikmalaya – Cipatujah – Pangandaran ditemani sensasi berkendara dengan Honda PCX dan Honda CBR150R. Kompas ditemani varian sport CBR150R terbaru yang kini dilengkapi rem ABS dan lampu hazard Emergency Stop Signal (ESS).
Menempuh rute sepanjang 160 kilometer, rombongan turing start dari Jalan Yudanegara, Tasikmalaya. Mengawali perjalanan dengan menembus kesibukan kota Tasikmalaya, rombongan melewati alun-alun kota dan menuju ke arah Karangnunggal. Setelah lepas dari kota Tasikmalaya, rombongan mulai masuk ke wilayah Sukaraja.
Pada rute ini rombongan menghadapi kondisi jalan yang berliku dengan kombinasi kontur jalan menurun dan menanjak khas jalur selatan Pulau Jawa. Kondisi jalan ini menguji kelincahan dari CBR150R.
Di tengah konsentrasi dalam melintasi jalur Sukaraja - Cibalong, rombongan turing menyusuri rute yang berada di antara lembah dan tebing. Setelah itu, rombongan kembali menemukan jalur yang cukup ramai di wilayah Karangnunggal.
Selepas Karangnunggal, suasana pun lebih teduh saat melewati rute Bantar Kalong – Cipatujah. Payung-payung alam dari rimbunnya pohon sengon dan trembesi yang tumbuh liar di sisi jalan membuat lintasan jalan terasa teduh.
Begitu memasuki ujung jalan Cipatujah, rombongan kembali dihadirkan suasana apik dari jejeran perkebunan pohon karet yang berada di sisi kanan kiri jalur.
Selama kurang lebih dua jam melintas jalur Tasikmalaya – Cipatujah yang berkelok, rombongan turing beristirahat sejenak dan berlanjut menyusuri jalan sejauh 100 km dengan rute Cipatujah – Batu Karas – Pangandaran.
Selepas dari Pantai Sindangkerta, rombongan melintasi trek lurus dengan kondisi jalan yang agak bergelombang. Fitur baru Anti-Lock Braking System (ABS) di roda depan dan belakang dapat meningkatkan kepercayaan diri pengendara, seperti saat menghindari lubang-lubang jalanan yang sempat dilalui dalam perjalanan.
Fitur lampu hazard atau ESS yang akan menyala saat mengerem keras dapat meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan di belakang motor agar menghindari tabrakan.
Performa CBR150R dapat dirasakan di sepanjang perjalanan yang menyuguhkan trek lurus, lika-liku, bergelombang tersebut. Setelah menguji performa dan kenyamanan dari Honda PCX dan CBR150R, peserta turing tiba di Lapangan Ketapang Doyong, Pangandaran, Jawa Barat untuk bergabung pada pesta akbar para bikers, Satu Dekade Honda Bikers Day 2018.
Satu dekade
Sebelum memasuki puncak acara di Pangandaran, Honda Bikers Day 2018 juga diadakan secara regional di berbagai kota, mulai dari Palembang, Samarinda, Gorontalo dan Manado. Sebanyak 33.675 pecinta sepeda motor Honda meramaikan seluruh rangkaian HBD 2018.
Pesta akbar para bikers Honda yang diselenggarakan di tiga pulau besar di Indonesia ini kemudian diakhiri dengan Satu Dekade HBD Nasional di Lapangan Ketapang Doyong ini.
“Honda Bikers Day telah menjadi wadah silaturahmi bikers Honda se-Tanah Air. Hal ini merupakan bentuk kecintaan dan persatuan para bikers Honda yang memilih berbagai tipe sepeda motor Honda sebagai partner berkendara terbaiknya. Inilah puncak HBD 2018, sepuluh tahun kami telah bersama dalam memperkuat persaudaraan sesama bikers,” kata General Manager Marketing Planning and Analysis AHM A. Indraputra.
Beragam motor Honda dari jenis bebek klasik, seperti Supercub, Astrea Prima dan Grand, CB Series lawas, varian matik beberapa generasi, sport kelas 150 cc dan 250 cc, hingga kelas motor besar seperti CBR1000RR Fireblade, Gold Wing dan Africa Twin terbaru “tumplek blek” dalam HBD 2018.
Tahun ini penyelenggara menyebarkan undangan tur ke beberapa komunitas dari berbagai kota seluruh Indonesia, termasuk kota-kota yang pernah menjadi tuan rumah HBD dari yang pertama sampai yang kesembilan.
Undangan ini direspon dengan kehadiran sebagian besar peserta adalah komunitas dari berbagai daerah yang datang baik mulai dari perorangan, rombongan kecil maupun besar mulai dari Aceh, sejumlah kota di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Jalanan di kawasan wisata Pangandaran pun berseliweran motor-motor yang keluar masuk area venue.
Randa Rainalda (24) bersama satu rekannya Rahmat Ariadi (18) rela tur dengan Honda Scoopy-nya masing-masing menempuh jarak 2.500 kilometer dari Tamiang, Aceh, menuju lokasi HBD 2018. Randa yang selalu hadir di even HBD sejak 2014 melewati sembilan kota dengan waktu tempuh selama 14 hari dan singgah di komunitas bikers sepanjang perjalanan.
Keinginannya hanya sekedar bersilaturahim dengan rekan-rekan sesama biker yang juga telah dikenalnya pada HBD sebelumnya dan bertemu teman-teman baru. “Mumpung masih belum berkeluarga jadi enak jalan-jalan,” ungkapnya.
Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya mengatakan, “Ini hanya satu-satunya market sepeda motor yang melakukan event gathering (HBD). Pasar besar, kemudian juga brotherhood comunity-nya luar biasa.”
Museum Honda Bikers Day yang menampilkan beragam motor bikers Honda dari masa ke masa dan totem penyelenggaraan HBD sebelumnya turut dihadirkan untuk mengenang perjalanan dan pelaksanaan 10 tahun Honda Bikers Day. Sebagai penutup acara, kehadiran bikers dihibur oleh penampilan band pop Sheila On 7.
HBD pertama kali digelar di Pangandaran, Jawa Barat (2009); dilanjutkan di Kiara Payung, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (2010); Bromo, Pasuruan, Jawa Timur (2011); Komplek Candi Prambanan, Yogyakarta (2012); Tanjung Tum, Banten (2013); Pantai Pandawa, Bali (2014); Pantai Teleng, Pacitan,Jawa Timur (2015); dan Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur (2016); serta yang kesembilan di Landasan Udara Gading, Gunung Kidul, Yogyakarta (2017).
Kontes modifikasi
Gelaran ini juga diramaikan dengan ajang babak final ajang Honda Modification Contest (HMC) yang kali ini memasuki tahun kedua sebagai event yang dibarengkan dengan HBD. Perbedaan dengan tahun sebelumnya, HMC tahun ini membuka kelas khusus untuk komunitas.
“Kami melihat ajang kontes modifikasi ini tidak hanya diikuti para modifikator profesional saja tapi juga membuka kesempatan bagi para komunitas-komunitas akar rumput yang ada sehingga mereka dapat berkreasi dan kami mengapresiasi kreatifitas mereka,” tutur Thomas.
HMC tahun ini membuka sembilan kelas, lima di antaranya adalah kelas baru yakni Sport Naked, Sport Fairing, Sticker/ Decals, Racing Style, dan Community Touring. Empat kelas yang ada sebelumnya dipertahankan, yakni Matic Stock/Bolt On, Matic & Cub Advance, All stock & Advance, dan Free For All.
Penjurian berdasarkan beberapa aspek penilaian seperti ide dan konsep yang diusung, fungsi, estetika, finishing dan detail dari unit motor modifikasi.
HMC 2018 ini mempertemukan 117 sepeda motor Honda modifikasi terbaik dalam ajang final tersebut yang mengadu deretan karya modifikasi terbaik dari sembilan kelas HMC yang dilombakan pada setiap seri regional di 13 kota sebelumnya.
HMC menjaring total 2.080 peserta, sekaligus menangkap antusiasme tinggi dari kalangan komunitas Honda. Para pemenang HMC mendapatkan kesempatan menjadi salah satu modifikator dalam Honda Dream Ride Project, ajang modifkasi motor Honda yang digagas AHM melalui bimbingan mentor modifikator ulung.
Keberlangsungan HBD yang telah memasuki tahun kesepuluh dan semakin lama semakin besar ini membuktikan bahwa basis komunitas dapat menjadi potensi pasar yang besar, kontinyu dan terus berkembang. Acara komunitas yang memang telah memiliki anggota yang militan sekaligus loyal digabungkan dengan ajang modifikasi yang belakangan terus berkembang dan memiliki banyak pelaku sekaligus penggemar juga turut berkontribusi menyedot animo yang masif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.