JAKARTA, KOMPAS - Komoditas ikan terus didorong sebagai penopang ketahanan pangan dan sumber protein nasional. Pemerintah menargetkan angka konsumsi ikan nasional terus meningkat, dan mencapai 70 kilogram (kg) per kapita pada tahun 2024. Sistem logistik perlu diperkuat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, Jumat (7/12/2018), mengemukakan, Indonesia masih menghadapi masalah kekurangan gizi. Potensi sumber daya ikan yang berlimpah dapat dimanfaatkan untuk penggerak perekonomian nasional dan ketahanan pangan.
Dari data Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan), potensi lestari sumber daya ikan di Indonesia pada 2017 sebesar 12,54 juta ton per tahun, mencakup produksi perikanan tangkap 6,9 juta ton dan budidaya ikan 5,6 juta ton.
“Ikan sebagai komoditas sangat relevan untuk gerakan masyarakat sehat dan peningkatan kualitas hidup,” katanya, dalam puncak peringatan Hari Ikan Nasional ke-5 tahun 2018, Jumat.
Angka konsumsi ikan nasional terus meningkat, yakni dari 43,94 kg per kapita pada 2016, menjadi 47,34 kg per kapita pada 2017. Pada tahun 2018, angka konsumsi ikan ditargetkan sebesar 50,65 kg per kapita dan 2019 sebesar 54,49 kg per kapita.
“Peningkatan angka konsumsi ikan diharapkan diikuti dengan pemerataan pasokan di setiap wilayah,” ujar Nilanto.
Untuk mendukung sistem logistik ikan, KKP menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) Persero, di Jakarta, Jumat, sebagai kelanjutan dari pengembangan sistem telusur dan logistik ikan nasional yang digarap KKP dan Sucofindo sejak 2016. Sistem tersebut berisi informasi ketelusuran ikan dan produk perikanan nasional.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Rifky Effendi Hardijanto, mengemukakan, peningkatan produksi ikan idealnya diimbangi dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi. Namun, hingga kini, konsumsi ikan rata-rata per kapita Indonesia hanya seperlima dari Jepang.
“Upaya meningkatkan konsumsi ikan terus didorong melalui kampanye gerakan masyarakat makan ikan, serta mendekatkan produk ikan ke masyarakat,” ujarnya.
Tahun 2020, Indonesia akan mengalami bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia non produktif. Ini peluang untuk mendorong konsumsi ikan di kalangan generasi milenial.