Jakarta Siapkan Pariwisata untuk Dongkrak Perekonomian
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan rencana induk atau masterplan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. Wisata bahari Kepulauan Seribu akan menjadi andalan. PT Jakarta Tourisindo ditunjuk untuk menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata di samping mengelola tujuh hotel aset pemprov.
Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-14 PT Jakarta Tourisindo (Jaktour), Sabtu (8/12/2018), Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian DKI Jakarta Sri Hariyanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota yang mencapai 6,41 persen di triwulan III 2018 dapat ditingkatkan dengan mengembangkan sektor pariwisata.
”Sektor pariwisata harus bisa menjadi sumber pertumbuhan baru sampai pertumbuhan ekonomi DKI bisa jadi 7 persen,” kata Sri.
Untuk mendorong pertumbuhan tersebut, Pemprov DKI Jakarta tengah menyusun rencana induk pariwisata yang memprioritaskan keindahan laut Kepulauan Seribu. Kolaborasi antarsatuan kerja perangkat daerah (SKPD) menjadi fitur penting. Setiap SKPD, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP), serta Dinas Perhubungan, dan Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), telah mendapatkan tugas spesifik.
”Akan ada berbagai program di Kepulauan Seribu, mulai dari pelestarian terumbu karang sampai penyediaan spot UMKM. Semuanya dikemas dalam paradigma pariwisata. Kemudian akan dibuat juga tempat-tempat foto yang Instagramable, sesuai tuntutan milenial,” kata Sri.
Direktur Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, BI memberi masukan dengan mengacu pada pulau-pulau di negara lain yang serupa dengan Kepulauan Seribu, misalnya Kepulauan Langkawi (Malaysia), Kepulauan Phi Phi (Thailand), dan Maladewa.
Kepulauan Seribu memiliki bebagai jenis akomodasi, mulai dari hotel berbintang hingga rumah singgah (homestay). Pengembangan layanan akomodasi, kata Trisno, dapat meningkatkan rerata lama wisatawan menginap di hotel yang saat ini berkisar 2,2 hari.
Direktur Utama PT Jaktour Jeffrey Rantung mengatakan, perusahaannya telah menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang menyiapkan kegiatan peningkatan kesadaran pariwisata warga Kepulauan Seribu. Di Pulau Tidung dan Pramuka, misalnya, banyak warga yang memiliki homestay tetapi belum dapat memberikan pelayanan profesional.
”Kami mau diterjunkan ke sana untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas pelayanan seperti kebersihan, makanan, dan minuman. Kesadaran itu harus dibangun sehingga wisatawan bisa mendapat layanan profesional. Kami harap kami bisa jadi agent of change sesuai arahan Pak Gubernur,” kata Jeffrey.
Permasalahan sampah menjadi penghalang utama pengembangan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata unggulan Jakarta. Sebelumnya, sampah bercampur minyak yang diduga berasal dari pulau utama Jawa mengotori perairan Pulau Pari. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan insentif bagi masyarakat untuk mengolah sampahnya di bank sampah.
Trisno menambahkan, sudah ada sekolah-sekolah di Kepulauan Seribu yang memiliki bank sampah sehingga para siswa membawa sampah-sampah plastik untuk ditukarkan menjadi tabungan. Bahkan, bank sampah tersebut dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Perbanyak acara
Pemprov DKI Jakarta juga akan mempromosikan 212 acara yang digelar di Jakarta dalam setahun. Ini mencakup Pekan Raya Jakarta dan Jakarta Carnaval. Sri mengatakan, acara-acara ini akan dipadukan dengan pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di bidang seni pertunjukan. Jumlah anggaran promosi pariwisata pada 2019 pun ditingkatkan hingga tiga kali lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Jeffrey mengatakan, acara-acara tersebut akan dimasukkan ke dalam paket wisata. Kepemilikan Jakarta akan lokasi wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah dapat menjadi peluang untuk mengadakan event nasional.
Di samping itu, PT Jaktour akan membuat paket-paket wisata berdurasi 3 jam, 6 jam, dan 12 jam untuk penumpang pesawat yang sedang transit. Paket wisata itu bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) di bidang transportasi, yaitu PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta.
”Menurut studi PT Angkasa Pura II, orang-orang yang transit tidak mau keliling Jakarta karena tidak ada jaminan bisa kembali ke bandara tepat waktu. Menurut saya, ini bisa diatasi kalau bus pariwisata bisa masuk ke jalur bus transjakarta sehingga jalan bus lebih lengang. Ini akan saya usulkan dan masukkan dalam paket-paket tur nantinya,” kata Jeffrey.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara saja di DKI Jakarta mencapai 2,66 juta orang pada 2017. Angka tersebut meningkat dari 2,51 juta pada tahun sebelumnya.
Tahun ini, PT Jaktour masih membukukan kerugian sebesar Rp 12 miliar dari pengelolaan tujuh hotel di Jakarta dan Cisarua, Bogor. Angka ini lebih baik daripada kerugian tahun 2017 yang mencapai Rp 16 miliar. Perkiraan Jeffrey, kerugian bisa ditekan sama sekali pada kuartal III-2021. Adapun untuk program-program wisata 2019, PT Jaktour akan menerima penyertaan modal daerah dari Pemprov DKI Jakarta. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)