Cuaca ekstrem yang melanda Kota Bogor berdampak pada aktivitas warga dan kerusakan prasarana kota. Pemulihan kondisi di sejumlah tempat hingga kini belum dapat diselesaikan.
BOGOR, KOMPAS — Kondisi Kota Bogor, Jawa Barat, setelah peristiwa puting beliung belum pulih seperti sebelumnya. Hingga Jumat (7/12/2018), pemerintah setempat mencatat 800-850 rumah rusak, begitu juga prasarana pendidikan dan prasarana publik lain. Sementara ratusan warga masih mengungsi dari tempat tinggalnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, ada delapan kelurahan yang terdampak musibah ini. Kelurahan yang dimaksud adalah Batu Tulis, Lawanggintung, Pamoyanan, Cipaku, Ranggamekar, Sukasari, Baranangsiang, dan Babakan Pasar. Adapun lokasi terparah ada di Kelurahan Batu Tulis dengan kerusakan rumah sebanyak 472 unit.
”Saya instruksikan aparat di wilayah mendata kerusakan rumah. Identitas harus sesuai dengan alamat,” ujar Bima.
Selain rumah, puting beliung juga menyebabkan kerusakan pada Stasiun Batu Tulis di Jalan Raya Cipaku. Kerusakan terjadi di bagian atap bangunan, sementara aliran listrik terputus saat puting beliung melanda. Pembenahan atap stasiun hingga kemarin masih berlangsung.
Kerusakan serupa menimpa sejumlah sekolah di Kota Bogor, beberapa di antaranya Taman Kanak-kanak (TK) Raudhatul Athfal dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam di Jalan RE Soemantadiredja, Kelurahan Pamoyanan.
Kepala Sekolah TK Raudhatul Athfal Ulfah Naelufah mengatakan, atap ruangan TK rusak diterpa angin kencang. Sementara itu, 700 siswa MI Darussalam diliburkan demi keamanan saat belajar di kelas. Hal serupa terjadi pada TK Doa Bunda yang diliburkan karena kondisi sekolah belum normal.
Sampai Jumat malam, sebagian pengungsi belum berani kembali ke rumah karena kondisi rumah mereka rusak berat, sementara perbaikan belum bisa dilakukan dengan cepat.
Adapun posko bantuan bencana dipusatkan di Cipaku untuk wilayah Bogor Selatan. Camat Kota Bogor Selatan Sujatmiko Barlianto memastikan selama tujuh hari ke depan warga akan mendapatkan bantuan. Posko bantuan juga dibangun di Kantor Kecamatan Bogor Timur di Jalan Raya Pajajaran untuk wilayah Bogor Timur dan di Kantor Kelurahan Babakan Pasar untuk wilayah Bogor Tengah.
Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung diprediksi berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan. Kepala Sub-Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra menjelaskan, karakter hujan seminggu terakhir memicu potensi terjadinya kondisi ekstrem dalam waktu singkat.
Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung diprediksi berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan.
Cuaca panas pada pagi hari yang diiringi kenaikan suhu udara mengakibatkan pertumbuhan energi yang besar. Warga disarankan mewaspadai kenaikan suhu hingga 5 derajat celsius antara pukul 7 dan 10 pagi. Kondisi tersebut memicu pertumbuhan awan vertikal yang umumnya berjenis kumulonimbus.
Sementara itu, warga di bantaran Kali Ciliwung DKI Jakarta mulai mewaspadai banjir mengingat kawasan Bogor dan Depok berpotensi diguyur hujan sore hingga malam. Andri, warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, bersiaga jika turun hujan di Bogor pada sore hari. (SHARON PATRICIA/FAJAR RAMADHAN/ERIKA KURNIA)