BALIKPAPAN, KOMPAS - Bocah laki-laki 8 tahun, Muhammad Al Amin, ditemukan tewas di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (9/12) siang. Amin dikabarkan hilang Sabtu lalu, setelah terjatuh ke parit Jalan Ahmad Yani dan hanyut. Warga mendesak Pemkot Balikpapan memasang pagar pengaman sepanjang parit itu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi, mengutarakan, Amin ditemukan Minggu sekitar pukul 12.00 Wita di perairan Balikpapan. Tepatnya di perairan belakang Plaza Balikpapan atau sekitar 3 km dari lokasi hilang.
Amin dikabarkan hilang, Sabtu (8/12) siang kemarin bersamaan dengan hujan deras. Amin yang saat itu tengah bermain bersama temannya, diduga terjatuh ke parit, lalu hanyut terseret arus.
Tim Basarnas mencari sejak kemarin, menyisir sepanjang aliran parit di ruas jalan tersebut, dibantu warga, relawan, dan nelayan. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah pelajar SD 004 Gunung Guntur ini dibawa ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo untuk divisum.
Beberapa warga mendesak Pemkot Balikpapan memasang pagar pengaman di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Sebab, kejadian serupa sudah terjadi berkali-kali. Jika hujan deras dan jalan tergenang, trotoar di tepi jalan tidak terlihat. Arus air bisa membahayakan.
Novan, warga Gunung Sari, mendesak Pemkot Balikpapan membuat pagar di sepanjang parit jalan tersebut. “Kawasan Puskib ini, sejak saya kecil, memang tidak ada pagarnya. Membahayakan. Kalau banjir besar, airnya bisa setinggi pinggang, semeter lebih,” kata Novan.
Jalan Ahmad Yani sepanjang sekitar 3 km ini diapit parit selebar 2-5 meter dengan kedalaman 1-3 meter. Parit yang lebih lebar dan dalam terletak di sisi barat jalan. Tidak ada pagar pengaman di tepi pagar. Hanya pohon-pohon di sejumlah titik yang “memagari” parit itu. Juga sejumlah titik yang permukaan paritnya ditutup papan-papan kayu dan corbeton.
Catatan Kompas, beberapa kejadian serupa terjadi di parit sepanjang ruas jalan tersebut. Sepanjang Januari-Desember 2018, setidaknya tiga kejadian. Akhir Juni lalu, Joni Falar (7) ditemukan tewas. Joni sebelumnya diketahui nekat menerabas genangan air, saat hujan, menggunakan motor. Dia terseret dan masuk ke parit di ruas jalan tersebut, tepatnya di sekitar pertigaan Gunung Sari.
Sebelumnya, Muhammad Iqbal (12), akhir Februari 2018 juga ditemukan tewas. Iqbal terpeleset dari jembatan dan jatuh ke parit di jalan tersebut. Hujan deras terjadi sebelumnya, yang membuat air parit meluap.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Humas Pemkot Balikpapan Sutadi memastikan kejadian ini tentu menjadi bahan evaluasi. “Ada kejadian lagi, tentu ini akan jadi perhatian kami,” kata Sutadi.