BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Menanggapi adanya pembuatan KTP elektronik palsu di beberapa wilayah, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai salah satu pembenahan yang perlu dilakukan pemerintah pembuatannya yang dipercepat. Percepatan proses pembuatan KTP-el ini terutama untuk warga yang baru berusia berusia 17 tahun.
“Pembuatan KTP-el itu dinamis sekali, tidak bisa berhenti. Tiap tahun yang lahir di Indonesia tiga juta lebih. Berarti yang berumur 17 tahun setiap tahun sekitar 3 juta orang atau sekitar 3 juta orang harus mendapat KTP-el setiap tahun. Karena orang ingin jalan pintas, itulah KTP-el asli tapi palsu,” tutur Wapres Kalla kepada wartawan di Bandar Lampung, Sabtu (8/12/2018).
Untuk mengatasi adanya warga yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan KTP-el, lanjut Kalla, memang perlu pembenahan dalam proses penerbitan KTP-el. Pemerintah perlu mempercepat proses ini dan mengantisipasi jumlah penduduk yang terus bertambah.
Liputan investigasi Harian Kompas pada Oktober-November 2018 mendapati beberapa cara untuk mendapatkan KTP-el asli tapi palsu (aspal). Salah satunya adalah membeli di kawasan Pasar Pramuka Pojok, Jakarta Pusat. Selain itu, ada pula yang memperjualbelikan di pasar dalam jaringan, Tokopedia. Blangko asli digunakan dalam pembuatan KTP-el palsu.
Sejauh ini, memang keluhan terbanyak dalam pembuatan KTP-el adalah lamanya warga mendapatkan KTP-el. Ada yang harus menunggu dua tahun tanpa kepastian kapan KTP-el miliknya rampung dicetak. Tak ada mekanisme pemberitahuan kepada warga mengenai berapa lama, kapan KTP-el rampung, atau sampai di mana status proses pembuatan KTP-el warga.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.