BOGOR, KOMPAS -- Setelah tiga hari pascabencana puting beliung di Kota Bogor, masih banyak rumah warga yang rusak. Pemerintah Kota Bogor berjanji akan menurunkan bantuan mulai esok hari.
"Koordinasi dengan pihak rt, rw, dan kelurahan terus kami lakukan. Dari pantauan lapangan, terpal memang yang paling dibutuhkan warga. Senin (10/12/2018) besok, kami akan segera berikan terpal sesuai skala prioritas," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, pada Minggu (9/12/2018).
Hal ini disampaikan Bima saat berkunjung ke posko bantuan di Cipaku, Bogor Selatan. Bima menyampaikan, bantuan pemerintah butuh proses. "Kemarin kami fokus pada pembersihan jalan-jalan protokol. Saat ini kami mulai fokus pada perbaikan rumah warga," katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), data rumah warga yang rusak sudah mencapai 1.821 unit. Kerusakan termasuk rusak ringan, sedang, hingga berat.
Bima menambahkan, saat ini Pemerintah Kota Bogor memiliki anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 3,8 miliar dan Bantuan Sosial (Bansos) sekitar Rp 1,2 miliar. Biaya ini akan digunakan secara bertahap dan sesuai skala prioritas.
"Dalam tujuh hari tanggap darurat, BTT akan digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan warga. Sementara dana bansos, hanya akan diberikan kepada warga yang memiliki dokumen kepemilikan rumah secara lengakap," ujar Bima.
Lebih lanjut, Bima meminta agar para lurah segera mendata kondisi rumah warga. "Mana rumah yang memerlukan terpal, sehingga pembelian terpal bisa tepat sasaran," katanya.
Kepala Bagian Adimintrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Bogor Iman menyampaikan, prakiraan sementara, pemerintah akan membeli 700 lembar terpal dan 3.000 asbes secara bertahap.
"Besok kami akan beli 100 lembar terpal dahulu. Kami akan melihat dan menganalisa data-data dari setiap kelurahan, mana daerah yang paling membutuhkan," kata Iman. (SHARON PATRICIA)