Penganugerahan Piala Citra 2018 Diselenggarakan Malam Ini
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Penganugerahan Piala Citra 2018 untuk insan perfilman Indonesia akan diberikan Minggu (9/12/2018) malam ini oleh Festival Film Indonesia di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pemenang dari 22 kategori akan diumumkan.
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI), Lukman Sardi, mengatakan, penganugerahan Piala Citra 2018 bertajuk "Film Bagus, Citra Indonesia". Hal itu tertuang dalam pemilihan film yang menunjukkan keberagaman yang ada di Nusantara.
"Empat nominasi film cerita panjang terbaik memperlihatkan keragaman di Nusantara, yakni Aruna dan Lidahnya, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Sekala Niskala, dan Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta," ujar Lukman.
Film-film tersebut tidak hanya dibuat di Pulau Jawa, tetapi juga Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Selain itu, Lukman mengatakan, keberagaman juga terpancar dari narasi dan topik film yang muncul. Tema dan topik yang diangkat beragam, antara lain seputar spiritualitas, kuliner, sampai perjuangan minoritas. Perkembangan itu, menurut Lukman, adalah kabar baik bagi film Indonesia.
Film yang masuk nominasi sudah melalui proses panjang seleksi. Koordinator Komite Pemilihan dan Penilaian FFI, Ria Irawan, mengatakan, tahun ini mekanisme sistem penjurian Piala Citra dibagi dalam tahap seleksi penentuan nominasi dan tahap voting pemenang.
Tahap seleksi dilakukan oleh asosiasi dan komunitas perfilman. Sebanyak 21 asosiasi dan komunitas perfilman mengirimkan masing-masing lima orang untuk memilih nomine yang layak masuk kategori sesuai profesinya di dunia perfilman.
Setiap perwakilan tersebut merupakan individu yang pernah masuk nomine dan atau yang pernah menang Piala Citra pada tahun sebelumnya, sejak 1955. Film-film yang dinilai pada proses tersebut adalah film yang pernah tayang di bioskop berbayar sepanjang September 2017 sampai September 2018.
"Rekomendasi itu direkapitulasi akuntan publik yang ditunjuk oleh pemerintah, yaitu Deloitte," kata Ria.
Tahap terakhir adalah penentuan pemenang melalui voting yang diikuti oleh 80 orang yang merupakan anggota FFI, yakni orang yang pernah mendapatkan nomine atau menang Piala Citra sejak tahun 1955. Selain itu, terdapat 9 orang juri independen, yang terdiri dari budayawan, pengamat film, maupun jurnalis senior.
Ria mengatakan, proses penjurian tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya. Penjurian pada tahun sebelumnya hanya dilakukan oleh juri. Hal itu dilakukan untuk mendorong insan perfilman Indonesia yang produktif menjadi kompeten di bidangnya masing-masing. Ria mengatakan, kriteria pemilihan hingga voting yang dilakukan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Ia mengatakan, proses penjurian dan nama nominasi akan terus diperbaiki sampai sempurna. Penghargaan Piala Citra tahun selanjutnya direncanakan untuk meniadakan nominasi aktor anak terbaik. Aktor anak akan dijadikan satu dalam kategori aktor terbaik. "Semua aktor itu aktor, jadi mereka akan sama dinilainya," ujar Ria. (SUCIPTO)