Diduga Alami Gangguan Jiwa, Solihin Tega Bunuh Anaknya
Oleh
Rhama Purna Jati
·2 menit baca
SEKAYU, KOMPAS - Solihin (40) warga Desa Karya Maju, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, tega membunuh anaknya seniri NF yang baru berusia 4 tahun dengan cara menggorok lehernya hingga tewas. Dugaan awal, Solihin mengalami gangguan jiwa.
Kepala Satuan Reserse kriminal Polres Musi Banyuasin Ajun Komisaris Deli Haris, Senin (10/12/2018) menuturkan, kejadian pembunuhan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, istri Solihin , JN sedang salat di kamarnya, adapun orang tua pelaku SA sedang makan sahur di dapur.
Sebelum dibunuh, NF sempat berteriak Mbah Uti…Mbah Uti memanggil neneknya yang sedang makan itu. Belum sempat melihat kondisi cucunya, Solihin sudah keluar dari kamar NF dengan membawa parang yang sudah berlumuran darah.
Melihat parang tersebut JN dan SA berusaha merebut parang itu, sementara anak Solihin yang lain EM berusaha melarikan diri untuk menemui kakeknya, KH. Parang milik Solihin pun berhasil direbut, namun saat KH tiba di rumah Solihin, NF sudah tewas dengan luka gorok di lehernya. Melihat kondisi anaknya, JN pun pingsan.
Deli mengangatakan, sampai saat ini, pelaku masih diperiksa di Polsek Keluang. Parang yang digunakan untuk membunuh korban sudah disita. Saat ini, pelaku dan sejumlah saksi sedang diperiksa untuk melengkapi berkas pemerintahan.
Untuk data awal, lanjut Deli, Solihin telah menjalani tes urine. Hasilnya, dia negatif sebagai pengguna obat-obatan terlarang. Namun, ada dugaan, Solihin mengalami gangguan jiwa. “Namun, sampai sekarang , pemeriksaan masih terus dilaksanakan,” kata dia.
Kepala Kepolisian Sektor Keluang Inspektur Satu Sapta Eka Yanto mengataka, berdasarkan hasil pemeriksaan, Solihin diduga mengalami gangguan jiwa. Hal ini berawal, tiga bulan lalu, ketika dia terjatuh dari ketinggian sekitar 1 meter saat hendak mengambil sarang burung walet di rumah walet miliknya.
Setelah kejadian itu, Solihin terus menunjukan gelagat aneh. Puncaknya terjadi hari ini ketika, Solihin mendapatkan bisikan untuk membunuh anaknya. “Dengan membunuh anaknya, dosa Solihin akan dihapuskan dan anak yang meninggal dunia akan masuk surga,” jelas Sapta.
Rencananya, besok Solihin akan dibawa ke Palembang untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Dari hasil pemeriksaan akan ditentukan lanjutan dari proses hukum ini.