Jakarta, Kompas – Hujan lebat dan angin kencang di wilayah sebagian wilayah Jakarta, Senin (10/12/2018) memicu genangan di sejumlah tempat. Sejumlah fasilitas di kawasan Epicentrum, Setia Budi, juga rusak karena diterjang angin kencang.
Di wilayah Jalan Kemang Utara Sembilan, banjir terjadi pada Senin siang sekitar pukul 13.00-15.00. Senin pukul 16.00, luapan air selokan dan Kali Mampang sudah surut. Beberapa petugas pasukan biru dari Sudin Tata Air Jakarta Selatan dan petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) masih terlihat membersihkan lokasi. Agus (43), warga RT 004/RW 004 Kelurahan Bangka mengatakan, setelah hujan lebat dengan durasi dua jam, ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Sejumlah kendaraan yang melintas di jalan tersebut mogok karena mesin terendam air.
“Selama musim penghujan ini, baru sekali banjir yang sampai tinggi seperti sekarang. Mungkin karena ada luapan Kali Mampang sehingga air selokan tidak bisa dibuang ke kali,” tutur Agus yang sudah 11 tahun tinggal di wilayah itu.
Agus menambahkan, jika air Kali Mampang meluap ada tiga wilayah di Kelurahan Bangka yang terdampak yaitu RT 003, RT 004, dan RT 011/RW 004. Wilayah tersebut berada di bantaran Kali Mampang. Saat banjir besar, seperti tahun lalu, ketinggian air bahkan mencapai satu meter lebih. Beberapa halaman kios terendam banjir meski jalan sudah ditinggikan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin Sumber Daya Air Jaksel Firmansyah mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Kali Mampang. Banjir terjadi lantaran ada antrean air masuk dari selokan pembuangan warga ke Kali Mampang. Setelah hujan reda, banjir berangsur surut. Dia juga mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk meminimalisasi dampak banjir di jalan tersebut. Pada awal 2017 sudah dilakukan pengerukan rutin.
Saluran air warga yang mengalir ke kali juga sudah dikuras rutin. Namun, kendalanya pembuangan lumpur dan normalisasi kali tidak bisa dilakukan dengan optimal karena banyaknya bangunan di sekitar kali. Jika ingin menanggulangi banjir di kawasan itu, harus dilakukan strategi jangka panjang yaitu normalisasi kali. Bangunan yang mengokupasi bantaran kali harus ditertibkan.
“Di kawasan tersebut sudah sering terjadi banjir. Solusi yang sedang dibangun oleh Sudin SDA Jaksel adalah meninggikan tanggul di pintu air Kali Mampang, yang saat ini masih dikerjakan,” kata Firmansyah.
Selain di Kemang, banjir juga merendam di Jalan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran. Ketinggian air di wilayah tersebut mencapai 20 sentimeter. Namun, karena luapan air masih rendah, diharapkan segera surut setelah hujan reda. Camat Pancoran Heri Gunara mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Sudin SDA dan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan untuk membantu evakuasi warga jika diperlukan.
Angin kencang
Sementara itu, angin kencang juga melanda sejumlah kawasan di wilayah Setiabudi, Jaksel. Di gerai makanan (Food Court) Rasuna Garden, Epicentrum, Jakarta Selatan atap baja ringan terangkat karena angin kencang tersebut. Lokasi gerai makanan itu berada di area luar ruangan. Diduga karena materialnya yang ringan, atap baja itu terempas angin dan jatuh. Bangunan kantin juga terlihat porak poranda karena kejadian itu. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang terkena hempasan atap baja ringan tersebut.
Camat Setiabudi Dyan Airlangga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebagai langkah antisipasi, Dyan justru mengimbau kepada pengelola untuk meningkatkan kekuatan bangunan agar tidak mudah tertiup angin. Apalagi, saat ini sedang memasuki musim penghujan sehingga diharapkan pengelola memperkokoh struktur bangunan yang ada.
“Kami sudah memantau karena bangunan itu milik swasta. Kami berharap ada perbaikan pada bahan yang digunakan untuk atap dan struktur bangunan, supaya lebih kokoh dan tidak mudah tertiup angin,” kata Dyan.
Dyan juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap ancaman cuaca ekstrem akhir-akhir ini.
Selain itu ia juga menghimbau kepada warga untuk selalu hati-hati dengan cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini. Warga diharapkan segera mencari tempat berteduh yang aman serta menjauhi pohon rindang saat terjadi hujan lebat, angin kencang, yang disertai petir. Para pengusaha di sekitar kawasan Epicentrum pun dihimbau untuk mengecek kekuatan bangunan mereka terutama yang berada di area outdoor. Para pengusaha diharapkan memilih bahan berkualitas supaya bangunan tidak mudah tertiup angin.