Lion Surabaya-Banjarmasin Gagal Terbang di Bandara Juanda
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS-Roda belakang pesawat Lion Air Boeing 737-900 ER dengan nomor registrasi PK-LGQ amblas di aspal landas hubung (taxi way) Bandara Juanda Surabaya, Senin (10/12/2018). Akibatnya roda tidak bisa digerakkan sehingga pesawat dengan nomor penerbangan JT 316 tujuan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin itu gagal terbang.
Penyebab amblasnya roda pesawat milik maskapai Lion Air ini masih diselidiki. Namun dipastikan seluruh penumpang dan kru dalam kondisi selamat. Sebagian besar penumpang melanjutkan perjalanan dengan pesawat lain. Sedangkan sebagian kecil penumpang memilih membatalkan perjalanan.
Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan insiden yang menimpa pesawatnya terjadi pukul 15.53. Ketika itu pesawat yang diawaki tujuh orang dan membawa 169 penumpang ini bergerak dari parkiran (apron) menuju landas pacu untuk persiapan terbang ke Banjarmasin.
“Tiba-tiba pesawat tidak bisa bergerak (stuck) di landas hubung atau tempat dimana pesawat menunggu antrean,” ujar Danang.
Saat itu indikator kinerja pesawat menunjukkan dalam kondisi normal. Pilot kemudian memutuskan menunda keberangkatan dan menginformasikan kepada petugas layanan darat serta teknisi untuk mengecek. Hasilnya, roda bagian belakang amblas di aspal taxi way.
Pesawat kemudian ditarik kembali ke landas parkir. Kru beserta seluruh penumpang diturunkan dan diarahkan menuju ke ruang tunggu keberangkatan. Lion kemudian menginformasikan penundaan keberangkatan JT 316 dan memberikan kompensasi sesuai ketentuan perundangan.
Danang mengatakan hasil pengecekan kondisi pesawat yang dilakukan oleh teknisi dan pilot menyatakan pesawat laik terbang. Namun untuk menjaga kenyamanan penumpang penerbangan JT 316 diberangkatkan dengan pesawat lain yakni Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-LKV.
Pesawat lepas landas pukul 19.42 WIB dengan membawa 161 penumpang dari total 169 penumpang. Sebanyak delapan penumpang memutuskan tidak berangkat dan memilih mengembalikan tiket. Pesawat pengganti ini dijadwalkan tiba di Banjarmasin pada 21.35 WITA.
Lion mengklaim telah meminimalisir akibat yang timbul atau dampak dari insiden amblesnya roda pesawat di Bandara Juanda supaya operasional rute Lion Air lainnya tidak terganggu.
Legal and Communication Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan penyebab amblesnya roda pesawat milik maskapai Lion Air di taxi way masih diselidiki. Lokasi kejadian persisnya berada di taxi way sebelah utara antara N1 hingga N2.
“Saat ini pengelola bandara fokus memperbaiki aspal taxi way yang ambles agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas penerbangan di Bandara Juanda. Selama perbaikan taxi way ditutup dan lalu lintas dialihkan di taxi way lain yang berada di sebelah selatan,” ucap Yuristo.
Selain Lion Air, insiden amblesnya roda di taxi way berdampak pada penerbangan Sriwijaya Air. Pesawat milik Sriwijaya yang sudah dalam posisi di taxi way menunggu antrean terbang, terpaksa mundur kembali ke apron. Penyebabnya pesawat harus mengisi ulang bahan bakarnya karena terlalu lama menunggu sehingga stok bahan bakar menjadi berkurang signifikan.