JAKARTA, KOMPAS — Setelah lama istirahat, calon wakil presiden Ma’ruf Amin menegaskan akan kembali berkampanye pada Januari 2019. Sisa waktu istirahat selama Desember ini akan digunakan Ma’ruf dan tim kampanye mematangkan strategi saat berkampanye nanti.
Saat menerima kunjungan dari Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, di kediamannnya, Ma’ruf kembali menegaskan bahwa dirinya sehat dan siap berkampanye kembali pada Januari 2019. Pernyataan tersebut menanggapi pemberitaan di sejumlah media yang menyatakan Ma’ruf sakit dan tidak bisa berkampanye.
Sebelumnya, Ma’ruf juga telah mengonfirmasi bahwa ia tidak sedang sakit keras. Ma’ruf beristirahat sejenak dari rutinitasnya menjalani kampanye sebagai calon wakil presiden karena kakinya terkilir.
Meski sedang beristirahat, Ma’ruf mengemukakan bahwa silaturahmi dengan para ulama tetap terjalin. ”Silaturahmi dengan ulama masih berlangsung ketika saya beristirahat beberapa hari ini. Mereka (ulama) datang dari Jakarta, Banten, Sukabumi, dan daerah lainnya. Silaturahmi ini tidak pernah putus,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Ma’ruf menjelaskan, dirinya dan seluruh TKN akan berkampanye secara maksimal pada Januari mendatang. Mereka juga telah mempunyai strategi untuk memperbesar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf. Namun, Ma’ruf enggan menjelaskan strategi tersebut secara detail karena bersifat rahasia.
”Kami punya strategi yang jitu dan sasaran yang kami anggap strategis untuk memperbesar elektabilitas di seluruh Indonesia, khususnya di DKI, Jabar, dan Banten. Langkah-langkah ini akan dilakukan pada saat yang tepat pada Januari nanti,” kata Ma’ruf.
Sementara terkait kunjungan Erick ke kediamannya, Ma’ruf menyampaikan hal tersebut bertujuan untuk menyampaikan langkah-langkah dan persiapan yang dilakukan TKN.
Kunjungan Erick tersebut berlangsung selama satu jam. Seusai menyampaikan persiapan dari TKN ke Ma’ruf, Erick pun memberikan keterangan kepada pers tanpa disertai dengan sesi tanya jawab.
Erick kembali berpesan kepada masyarakat dan pers agar memberitakan kebenaran secara kredibel. ”Jangan sampai membuat berita yang memecah belah bangsa. Kesatuan harus kita jaga,” ucapnya.