Penyebar Informasi Penembakan Warga Sipil akan Diperiksa
Oleh
Fabio Costa
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Kepolisian Daerah Papua akan memeriksa oknum tokoh masyarakat yang mengeluarkan pernyataan yang menuduh tim gabungan TNI dan Polri menembak mati enam warga sipil di Distrik Yigi dan Distrik Mbua di Kabupaten Nduga, Papua. Penembakan itu disebutkan terjadi saat proses evakuasi para pekerja PT Istaka Karya yang diserang kelompok kriminal bersenjata di Bukit Kabo, Yigi.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat ditemui di Jayapura, Senin (10/12/2018). Ahmad mengatakan, ada tiga tokoh masyarakat yang mengeluarkan pernyataan bahwa tim gabungan TNI dan Polri telah menembak mati enam warga di Yigi dan Mbua.
“Kami akan memanggil mereka untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan tersebut dalam waktu dekat. Kami berharap mereka bisa memberikan bukti, seperti foto, terkait tuduhan tersebut,” kata Ahmad.
Ia pun menuturkan, kemungkinan enam warga yang diklaim tewas akibat serangan tim gabungan itu adalah anggota dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Hal itu karena kontak senjata dengan kelompok Egianus terjadi di areal hutan di sekitar puncak Bukit Kabo yang jauh dari permukiman warga.
“Kami berharap para elite politik jangan menyampaikan pernyataan terkait masalah di Nduga tanpa fakta di lapangan. Jangan sampai oknum tersebut menjadi tersangka karena menyebarkan berita bohong,” kata Ahmad.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi, mengatakan, pihaknya menanti adanya bukti dokumentasi terkait tuduhan tersebut. “Apabila oknum warga yang menuduh tim gabungan tak memiliki bukti, maka enam warga yang mati adalah anggota kelompok separatis,” kata Aidi.
Sementara itu, Anggota DPRD Nduga Ikabus Gwijangge menyatakan, enam warga sipil yang tewas akibat ditembak tim gabungan TNI dan Polri bukanlah anggota kelompok Egianus. “Mereka hanyalah warga biasa yang berada di sekitar area kontak senjata antara kedua pihak. Hal ini berdasarkan laporan via telpon satelit dari masyarakat di Mbua,” ujarnya.
Ia mengatakan akan mendatangi lokasi kejadian di Yigi dan Mbua pada Selasa (11/12) ini. “Saya siap memberikan bukti terkait aksi penembakan enam warga sipil ini kepada pihak kepolisian,” tuturnya.
Identifikasi
Sementara itu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua berhasil mengidentifikasi jenazah pekerja PT Istaka Karya yang ditemukan di sekitar Bukit Kabo pada Minggu (9/12). “Korban atas nama Matius Palinggin. Selasa ini, jenazah korban akan diterbangkan ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan,” kata Ahmad.
Ia pun menuturkan, upaya pencarian empat pekerja Istaka Karya yang lain masih terus dilakukan. Berdasarkan kesaksian salah satu pekerja yang selamat, dua pekerja diduga telah meninggal dunia karena ditembak KKB, sedangkan dua pekerja lainnya masih hidup karena berhasil kabur.
“Tim gabungan TNI dan Polri akan memperluas upaya pencarian empat pekerja ini dari Yigi, Mbua, hingga ke arah Wamena (Kabupaten Jayawijaya),” ujar Ahmad.
Kelompok pimpinan Egianus Kogoya menyerang pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018. Sebanyak 17 pekerja tewas, 1 anggota TNI gugur, dan 7 korban selamat.