JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya menyerang tim gabungan TNI dan Polri di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Selasa (11/12/2018) pagi. Dua anggota TNI, yakni Prajurit Satu Budi dan Prajurit Kepala Aswad, dilaporkan terkena tembakan dalam insiden itu.
Saat ditemui di Jayapura, Selasa siang, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Aidi mengatakan, Pratu Budi terkena tembakan di bahu dan rekannya, Praka Aswad, terkena rekoset atau serpihan peluru di bagian pelipis saat diserang kelompok Egianus pada pukul 06.15 WIT.
”Menurut rencana mereka akan dievakuasi dari Mbua ke Wamena untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Aidi.
Aidi menuturkan, helikopter tak dapat memasuki Yigi karena rawan ditembaki kelompok separatis yang berbasis di Distrik Mapenduma ini.
”Tim gabungan harus membawa mereka dengan berjalan kaki ke Mbua sekitar dua jam. Mudah-mudahan dua anggota ini bisa bertahan,” ucapnya.
Sebelumnya, Sersan Satu Anumerta Handoko gugur karena ditembak kelompok Egianus di Pos TNI Mbua pada Senin (3/12/2018). Handoko meninggal karena kehabisan darah dengan luka tembak di punggungnya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura mengatakan, kontak senjata antara tim gabungan dan kelompok Egianus masih berlangsung hingga saat ini.
”Kami berupaya maksimal untuk mengevakuasi empat pekerja PT Istaka Karya yang belum ditemukan hingga kini,” kata Ahmad.
Identitas empat pekerja yang belum ditemukan adalah Muhammad Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, dan Riki Simanjuntak.
Total pekerja Istaka Karya yang meninggal dalam insiden penyerangan kelompok Egianus di Puncak Bukit Kabo pada 2 Desember 2018 mencapai 16 orang, sementara itu tujuh pekerja selamat.