JAKARTA, KOMPAS — Perjalanan ulang-alik di Jabodetabek membuka peluang besar bagi pengembang untuk mengembangkan hunian yang terhubung dengan multimoda transportasi. Kali ini, pengembang mulai mendirikan hunian vertikal di area stasiun.
PT Adhi Commuter Properti (ACP) mulai menggarap hunian vertikal yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal multimoda, yaitu KRL dan bus. Direktur Utama PT ACP Amrozi Hamidi, di Jakarta, Senin (10/12/2018), mengatakan, pengembangan hunian terintegrasi multimoda transportasi merupakan langkah lanjutan. Sebelumnya, anak usaha Adhi Karya itu mengembangkan LRT City di sisi stasiun LRT Jabodebek.
Bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), ACP membangun proyek Apartemen Cisauk Point di sisi Stasiun Cisauk dan Terminal Bus Cisauk pada lahan seluas 1,65 hektar. Kawasan itu juga berdekatan dengan Pasar Modern lntermoda Cisauk.
”Kaum komuter merupakan potensi market yang besar. Tentu kami mengembangkan hunian yang sesuai dengan kebutuhan kaum komuter tersebut,” katanya selepas pemasangan tiang pancang pembangunan Tower Sapphire Cisauk Point, Kabupaten Tangerang.
Pembangunan Cisauk Point dengan investasi Rp 831 miliar dibangun pada lahan PT KAI dengan sistem kerja sama operasi untuk jangka waktu 50 tahun.
Amrozi menambahkan, komuter telah menjadi gaya hidup. Seiring berkembangnya hunian di pinggiran Jakarta, kedekatan dengan akses transportasi menjadi pilihan. ”Kami ingin membangun peradaban besar berbasis transportasi,” katanya.
Teguh Waskitha, Project Director Cisauk Point, mengatakan, pembangunan meliputi enam tower dengan total 2.641 unit hunian. Proyek mencakup empat menara apartemen sederhana milik (anami) nonsubsidi untuk segmen menengah bawah dan dua menara rumah susun bersubsidi (rusunami) dengan target pasar masyarakat berpenghasilan rendah.
Pembangunan kawasan Cisauk Point secara bertahap ditargetkan selesai pada 2024.
Untuk tahap awal, harga unit anami Rp 285 juta untuk tipe studio dan Rp 393 juta untuk tipe 1 kamar. Sebanyak 70 persen dari total unit berupa tipe studio.
Hingga akhir Juni, nilai pemasaran (marketing sales) Cisauk Point berkisar Rp 500 miliar. Pihaknya menargetkan pemasaran mencapai Rp 1 triliun hingga akhir tahun ini dengan total laba berkisar Rp 100 miliar.