SURABAYA, KOMPAS — Bank Indonesia perkuat pengembangan ekonomi syariah lewat konsolidasi pemberdayaan ekonomi, pendalaman pasar keuangan, dan edukasi. Bila konsolidasi berhasil, dalam lima tahun pangsa keuangan syariah nasional diyakini dapat tumbuh hingga 20 persen.
Di sela-sela Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) 2018 di Surabaya, Selasa (11/12/2018), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pengembangan ekonomi syariah tidak cukup dengan pendalaman keuangan syariah.
Perry menganalogikan pasar keuangan penumpang bus, sedangkan pemberdayaan ekonomi adalah bus itu sendiri. Menurut dia, meningkatkan kebutuhan dan jumlah penumpang bus akan sia-sia jika ketersediaan bus tidak dapat mencukupi permintaan yang ada.
”Agar tidak timpang, jumlah bus harus diperbanyak. Pemberdayaan ekonomi diarahkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan pelaku-pelaku usaha ekonomi syariah agar Indonesia tidak sekadar jadi konsumen dari produk syariah,” ujarnya.
Dalam menopang pendalaman pasar keuangan serta pemberdayaan ekonomi syariah, dibutuhkan pula upaya edukasi dan riset sebagai upaya mengatasi ketertinggalan Indonesia dari negara lain dalam pembangunan ekonomi syariah.
Perry mengatakan, upaya riset dan edukasi yang dilakukan BI adalah mendorong pengembangan kemandirian ekonomi pesantren agar semakin berkontribusi dalam memperkuat basis keuangan syariah. Hal ini diwujudkan melalui pengembangan unit usaha, penyediaan pasar virtual, serta standardisasi laporan keuangan unit usaha pesantren.
Pihaknya mengakui, Indonesia sudah terlambat beberapa langkah dalam pembangunan ekonomi syariah, dari negara-negara dengan populasi penduduk Muslim minoritas, seperti Australia, China, dan Thailand. Ketiga negara ini justru menjadikan negara dengan populasi Muslim besar sebagai pasar mereka.
Untuk mengatasi ketertinggalan, BI menjalankan strategi jangka pendek dengan memperbesar skala perbankan syariah salah satunya melalui penambahan modal. Selanjutnya dibutuhkan harmonisasi kebijakan industri halal, menyangkut perizinan dan perpajakan.
”Upaya mempercepat mobilisasi zakat dan wakaf juga perlu dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi selain kampanye gaya hidup halal,” kata Perry.
Pendalaman pasar
Pengembangan instrumen keuangan syariah yang selama ini dilakukan BI telah mendorong perbaikan pangsa pasar keuangan syariah yang kini berada di kisaran 8,4 persen. Capaian ini lebih baik dibandingkan tiga tahun lalu di kisaran 5 persen.
”Harapanya 5 tahun yang akan datang pangsa pasar keuangan syariah mencapai 20 persen. Bukan perbankan saja, melainkan juga pasar modal, pembiayaan, ataupun keuangan sosial, seperti wakaf dan zakat, yang kita kembangkan,” kata Perry.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto berharap kontribusi pembiayaan dari keuangan syariah bisa terus diperbesar terhadap pembangunan nasional. Sindikasi pembiayaan perbankan syariah telah dilakukan untuk proyek kelistrikan, pembangunan jalan tol, serta penyaluran manfaat sosial dana haji.
Perkembangan pasar keuangan syariah juga tergambar melalui peningkatan total akumulasi penerbitan Sukuk Korporasi. Sebelumnya, total akumulasi Sukuk Korporasi tercatat Rp 20,4 triliun pada 2016 dan menjadi Rp 35,6 triliun pada Oktober 2018.
Aset keuangan syariah Indonesia tercatat mengalami kenaikan dari 47,6 juta dollar AS pada 2016 menjadi 81,8 juta dollar AS per 2017 atau meningkat dari peringkat ke-9 menjadi peringkat ke-7 dunia.
Rantai lokal
Melihat potensi tersebut, BI mendorong pelaku mata rantai lokal usaha syariah domestik untuk memasuki pasar ekspor agar mampu mengendalikan pasar global guna meningkatkan ekspor sekaligus sebagai produk substitusi dari impor.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menilai, industri mode sebagai sektor paling potensial mendorong mata rantai produk syariah. Potensi ini muncul dari beragamnya kekayaan kain tradisional nusantara serta tingginya tingkat kreativitas desainer lokal.
”Bank Indonesia turut aktif mendorong regulasi yang mendukung pengembangan produk halal di Indonesia, meningkatkan kerja sama, termasuk mendukung terobosan pendirian center of excellence pengembangan model bisnis syariah,” ujarnya.