Jembatan Darurat di Jalur Padang-Bukittinggi Mulai Dibangun
Oleh
Ismail Zakaria
·2 menit baca
PADANG PARIAMAN, KOMPAS – Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang mulai membangun jembatan darurat Batang Kolu di Korong Pasar Usang, Nagari Kayu Taman, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman yang ambruk. Hingga Rabu, (12/12/2018) sore pembangunan masih berjalan, dan jalur itu belum bisa dilewati.
Jembatan ambruk setelah Sungai Batang Ulakan yang berada di bawahnya meluap akibat hujan lebat yang mengguyur Padang Pariaman Senin sore.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiyartanto yang meninjau jembatan tersebut Rabu siang, mengatakan, hari ini pihaknya telah memobilisasi besi jembatan dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sumbar untuk merakit dan menginstal jembatan darurat dari panel. Panjang jembatan darurat tersebut sekitar 36 meter.
Jembatan ditargetkan selesai dalam 1-2 hari ke depan. Dengan begitu, mobilitas masyarakat dari Padang ke Bukittinggi maupun sebaliknya bisa berjalan kembali. “Tetapi mungkin belum bisa dua arah atau saling menunggu (buka tutup). Tidak apa-apa, yang penting sudah tersambung dulu,” kata Sugiyartanto.
Pantauan Kompas, Rabu sore, petugas dari Balai Pelaksana Jalan Nasional III masih merangkai kerangka besi yang akan dijadikan jembatan. Kerangka besi tersebut telah tiba di Kayu Tanam pada Selasa malam.
Pekerjaan itu dilakukan langsung di badan jalan (dari arah Padang) dan sejajar dengan jembatan yang rusak. Sekitar pukul 14.48 WIB, para petugas berhenti bekerja karena kawasan Kayu Tanam diguyur hujan lebat disertai badai.
Sementara itu, masyarakat dari arah Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya terpantau menggunakan jalur-jalur alternatif yang ada seperti alur Padang-Pariaman-Lubuk Basung-Maninjau-Bukittinggi; jalur Padang-Sicicin-Malalak-Bukittinggi; dan jalur Padang-Solok-Batu Sangkar-Padang Panjang-Bukittinggi.
Selain itu, ada juga yang melewati permukiman warga sebelum jembatan yang putus yakni masuk dari jalan di depan sekolah INS Kayu Tanam dan keluar di simpang SMA 1 Kayu Tanam. Hanya saja, jalur terakhir masih berupa jalur tanah, berbatu, dan penuh lumpur serta sempit.