logo Kompas.id
UtamaEmas Menguap di Gunung Botak
Iklan

Emas Menguap di Gunung Botak

Oleh
Fransiskus Pati Herin
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/J5MKHdpr-VJX9Zw3iC4izZ6oMm8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181017_TAMBANG-LIAR_A_web_1539781309.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Lokasi tambang liar Gunung Botak di Pulau Buru, Maluku, yang beroperasi selama tujuh tahun terakhir telah bebas dari petambang liar. Pada Rabu (17/10/2018), Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa memimpin penyisiran di lokasi itu. Penambangan liar tidak memberikan kontribusi bagi pendapatan negara.

Tujuh tahun lamanya ladang emas di Gunung Botak, Kecamatan Waelata, Pulau Buru, Maluku, ditambang secara ilegal. Emas dibawa pergi tanpa meninggalkan satu rupiah pun untuk negara. Emas seperti menguap begitu saja. Yang ditinggalkan malah kerusakan lingkungan akibat penggunaan merkuri yang kini menunggu waktu meledak menjadi bencana kesehatan.

Emas di Gunung Botak pertama kali ditemukan oleh Tarno, warga asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi transmigran di daerah itu. Penemuan emas itu secara kebetulan saat Tarno mengambil tanah liat di Gunung Botak untuk membuat tungku api. Tungku api dimaksud untuk menyuling minyak kayu putih sebagaimana kebiasaan warga setempat.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000