Longsor Susulan Kembali Memutus Jalan Toba Samosir-Asahan
Oleh
Nikson Sinaga
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Longsor susulan kembali membuat Jalan Sigura-Gura yang menghubungkan Kabupaten Toba Samosir dengan Asahan putus total di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018) dini hari. Longsor sebelumnya juga terjadi di lokasi itu hingga menewaskan delapan warga. Dua orang diduga masih tertimbun material longsor.
Pantauan di lokasi, material longsor menimbun jalan hingga setinggi tiga meter. Areal longsor di perbukitan terjal tersebut sekitar 100 meter x 300 meter. Longsor tersebut membuat kendaraan sama sekali tidak bisa melewati jalan, baik mobil maupun sepeda motor.
Tim search and rescue (SAR) gabungan pun tampak melanjutkan operasi pencarian dan pertolongan pada hari kedua. Mereka terdiri dari Pos SAR Danau Toba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba Samosir, Kodim 0210/Tapanuli Utara, dan karyawan PT Inalum. Pada hari sebelumnya, tim SAR gabungan sebenarnya telah membersihkan jalan sehingga bisa dilalui kendaraan. Namun, longsor susulan kembali menutup jalan tersebut.
”Hari ini, kami berfokus mencari dua korban yang masih tertimbun dan membersihkan Jalan Sigura-Gura agar bisa dilewati kembali,” kata Kepala BPBD Toba Samosir Herbet Pasaribu.
Berdasarkan hasil rapat tim SAR Gabungan, kata Herbet, mereka menyimpulkan bahwa korban yang masih tertimbun bukan tiga orang, melainkan dua orang. Awalnya diduga ada tiga korban yang tertimbun, tapi ternyata orang tersebut kemudian diketahui tidak berada di rumah.
Pada Kamis, tim SAR gabungan sudah menemukan delapan korban meninggal. Tiga korban dapat diselamatkan saat terjepit di rumahnya. Longsor tersebut menimpa satu rumah yang posisinya di atas jalan dan tiga rumah yang berada di bawah jalan. Sebuah ekskavator juga ikut tertimbun longsor susulan pada Kamis dini hari saat melakukan pencarian dan pertolongan.
Herbet mengatakan, upaya pencarian dan pertolongan terkendala hujan deras yang turun lagi dari Kamis pukul 17.00 sampai Jumat pagi. Tanah di perbukitan tersebut pun menjadi basah dan rawan longsor. Longsor susulan masih terus terjadi di lokasi tersebut. ”Kami pun meminta agar semua personel berhati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan,” katanya.
Longsor juga terjadi di beberapa titik lain di Jalan Sigura-Gura sehingga beberapa kali pergerakan tim SAR tertahan karena harus membersihkan dulu jalan dari material longsor. Jalan Sigura-Gura, yang juga akses menuju PLTA Sigura-Gura, merupakan jalan yang rawan longsor karena berada di punggung perbukitan terjal. Sejumlah rumah penduduk juga berada di perbukitan yang rawan longsor.
Setelah kejadian longsor yang memakan korban jiwa terebut, warga di sekitar lokasi pun mengungsi ke rumah sanak saudara yang bermukim di tempat yang lebih aman dari longsor. ”Kami sudah mengungsikan semua warga dari lokasi rawan longsor,” kata Kepala Desa Halado Risfan Marpaung.