SEMARANG, KOMPAS — Ajang lomba lari Semarang 10K yang kali pertama diselenggarakan Minggu (16/12/2018) dinilai berlangsung sukses. Hal ini tak terlepas dari peran serta masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, memberi ruang bagi pelari yang datang dari beberapa daerah, termasuk lima negara asing.
Semarang 10K yang merupakan kerja sama Pemerintah Kota Semarang, harian Kompas, dan Gets Hotel diikuti sekitar 2.000 pelari. Ajang lari ini mengangkat tema heritage karena rute lari melintasi sejumlah bangunan cagar budaya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi penyelenggaraan Semarang 10K yang dinilai sukses. Dia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat di sekitar lintasan yang memberikan kesempatan kepada pelari.
Dalam konferensi pers, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengungkapkan, meskipun dipersiapkan dalam jangka waktu yang singkat, ajang lari Semarang 10K tahun ini menjadi batu pijakan untuk penyelenggaraan pada tahun-tahun berikutnya. ”Meskipun berlari di tengah kota, jalan-jalan saya kira cukup steril dan bersih. Kami apresiasi setinggi-tingginya untuk warga Semarang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Gurun Risyadmoko mengatakan siap menjadikan ajang Semarang 10K sebagai agenda rutin tahunan. Menurut dia, antusiasme pelari dan warga setempat terasa di sepanjang lintasan. Dia yakin, jika dipersiapkan lebih matang, ajang ini akan lebih spektakuler, seperti Borobudur Marathon.
Liem Chie An, Komisaris PT Pesona Indah Gets (Gets Hotel), meyakini, kedatangan ribuan pelari dan keluarga dari luar Semarang akan mengangkat ekonomi lokal. Selain hotel-hotel terisi penuh, para peserta juga akan mengunjungi sejumlah destinasi wisata dan berbelanja.
Yohanes Ferry, peserta Semarang 10K asal Purbalingga, mengatakan, cuaca yang terang tetapi sejuk sangat mendukung perlombaan. Ferry pagi itu berlari dengan mata tertutup sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan 1 juta kacamata bagi yang membutuhkan.
Ajang Semarang 10K diakhiri sekitar pukul 10.30. Aktivitas warga Semarang kembali seperti biasa, termasuk denyut pariwisata yang selalu ramai setiap akhir pekan.